
KUTIPAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau mencatat lonjakan signifikan pada nilai ekspor dan impor periode Januari–Juni 2025. Ekspor tumbuh 26,64 persen, sementara impor naik tajam 43,10 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Nilai ekspor Provinsi Kepri Januari-Juni 2025 mencapai US$12.318,39 juta atau naik 26,64 persen dibanding periode yang sama tahun 2024,” ujar Kepala BPS Kepri, Dr. Margareta Ari Anggorowati, Jumat (1/8/2025).
Ekspor Migas dan Nonmigas Sama-Sama Tumbuh
Ekspor Juni 2025 saja tercatat US$1.902,37 juta—naik 16,79 persen dibanding Juni 2024. Di antaranya, ekspor nonmigas mencapai US$1.570,34 juta (naik 12,69 persen), dan ekspor migas sebesar US$332,03 juta (naik 41,06 persen).
Margareta menyebut, “Ekspor nonmigas HS 2 digit terbesar selama Januari-Juni 2025 adalah golongan mesin atau peralatan listrik (HS 85) mencapai US$5.066,11 juta.”
Singapura dan AS Dominasi Tujuan Ekspor
Negara tujuan ekspor terbesar Kepri selama Januari–Juni 2025 adalah Singapura (US$3.471,10 juta) dan Amerika Serikat (US$2.659,01 juta). Untuk ekspor migas, Singapura juga mendominasi dengan US$1.348,69 juta.
Pelabuhan Batu Ampar menjadi jalur ekspor terbesar, menyalurkan lebih dari US$7 miliar ekspor.
Impor Melejit 43 Persen, Didominasi Industri dan Migas
Impor Kepri Januari–Juni 2025 mencapai US$11.429,38 juta, naik 43,10 persen dari tahun sebelumnya. Impor nonmigas mendominasi (US$9.687,30 juta), diikuti migas (US$1.742,08 juta).
“Komoditi impor migas terbesar adalah hasil minyak senilai US$1.742,06 juta. Untuk nonmigas, hasil industri mendominasi senilai US$9.335,71 juta atau 81,68 persen dari total impor,” jelas Margareta.