
KUTIPAN – Pemerintah Kota Batam bersama DPRD Kota Batam menegaskan komitmen dalam memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Pesan itu mengemuka dalam kegiatan sosialisasi yang digelar di Hotel Harmoni One, Batam Center, Senin (25/8/2025).
Acara ini resmi dibuka Wali Kota Batam Amsakar Achmad dan dihadiri jajaran pejabat Pemko Batam, perwakilan masyarakat, hingga DPRD Kota Batam, termasuk Wakil Ketua I DPRD Haji Aweng Kurniawan dan Ketua Komisi II Muhammad Yunus Muda.
Aweng menilai langkah Pemko Batam menggelar sosialisasi opsen pajak kendaraan bermotor sebagai upaya membangun komunikasi publik.
“Sosialisasi ini langkah tepat untuk membangun komunikasi dengan masyarakat. Dengan begitu, masyarakat akan mengerti tujuan dari kebijakan opsen pajak ini dan mendukung implementasinya. Optimalisasi penerimaan dari sektor pajak kendaraan tentu sangat dibutuhkan untuk memperkuat PAD, yang nantinya digunakan untuk pembangunan,” ujar Aweng.
Politisi Gerindra itu menegaskan, peningkatan PAD dari sektor pajak kendaraan bermotor sangat krusial bagi pembiayaan pembangunan. Selain jalan, kebutuhan infrastruktur pengendalian banjir juga jadi perhatian.
“Batam masih memiliki beberapa ruas jalan yang menjadi titik banjir. Dengan PAD yang lebih kuat, pemerintah akan memiliki ruang fiskal yang lebih luas untuk menangani masalah-masalah ini secara lebih efektif,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengingatkan pentingnya kemandirian fiskal daerah. Ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan tidak boleh hanya bertumpu pada dukungan pusat.
“Dalam Munas VII APEKSI di Surabaya pada Maret 2025 lalu, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menyampaikan bahwa Batam termasuk salah satu dari sembilan daerah dengan kemandirian fiskal paling kuat di Indonesia. Ini menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab kita untuk terus menjaga dan meningkatkan kemandirian tersebut,” ungkap Amsakar.
Menurut Amsakar, kesadaran publik membayar pajak harus ditingkatkan karena hasilnya akan kembali ke masyarakat.
“Karena itu, mari kita tingkatkan kesadaran bersama. Pajak yang kita bayarkan bukanlah beban, melainkan investasi untuk kemajuan kota kita,” tegasnya.
Kepala Bapenda Kota Batam, Raja Azmansyah, melaporkan realisasi penerimaan PKB dan BBNKB di Batam hingga kini sudah mencapai 74 persen dari target tahun berjalan. Dengan sinergi semua pihak, target akhir tahun diyakini bisa melampaui 100 persen.
Melalui sosialisasi ini, Pemko Batam berharap dukungan DPRD dan masyarakat semakin kokoh demi pembangunan Batam yang berkelanjutan. Optimalisasi PAD dari sektor perpajakan disebut menjadi fondasi penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup warga.