
KUTIPAN – Dalam dunia pemasyarakatan, urusan membina warga binaan saja sudah cukup rumit. Tapi ada satu hal lain yang tak kalah penting: memastikan petugasnya juga tumbuh dan berkembang, tidak hanya berjibaku dengan rutinitas yang sama saban hari. Karena itu, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) kembali mendorong penguatan pengembangan karir bagi para petugas Pemasyarakatan mereka yang sering jadi “tameng depan” dalam menjaga ritme sistem pemasyarakatan tetap berjalan.
Upaya tersebut kali ini berfokus pada jabatan fungsional Pembinaan Keamanan dan Pengamanan Pemasyarakatan. Maka digelarlah Sosialisasi Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Bidang Pembinaan Karir Petugas Pemasyarakatan, yang berlangsung di Bekasi, Kamis (20/11/2025). Kegiatan ini semacam peta penunjuk arah baru agar petugas tak berjalan di lorong gelap tanpa kompas.
Dalam acara tersebut, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia, Ardian Nova Christiawan yang hadir mewakili Sesditjenpas Gun Gun Gunawan menyampaikan bahwa kualitas petugas bukan sekadar harapan, melainkan prasyarat utama agar pelayanan dan pengamanan pemasyarakatan berjalan baik.
“Profesionalitas, integritas, dan kompetensi para petugas merupakan kunci terselenggaranya pelayanan, pembinaan dan pengamanan yang humanis serta berkeadilan. Oleh karena itu, harus dilaksanakan mekanisme untuk memenuhi kebutuhan akan pembinaan karir yang terukur, transparan, dan berbasis kinerja,” ujarnya.
Semangat yang sama juga diulang oleh Aris Setiawan, Analis Sumber Daya Manusia Aparatur Ditjenpas. Ia menegaskan bahwa keputusan Dirjenpas yang kini disosialisasikan bukan sekadar dokumen formal yang akan berakhir menjadi arsip digital.
Keputusan ini, kata Aris, menjadi wujud upaya sistematis agar jalur karir petugas Pemasyarakatan berjalan jelas, fair, dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Selanjutnya, dalam pelaksanaan pembinaan petugas Pemasyarakatan, regulasi terkait diharapkan memberikan arah yang pasti mengenai persyaratan, mekanisme, serta tahapan pengembangan karir, baik dalam aspek kepangkatan, jabatan, maupun pengembangan kompetensi,” katanya.
Harapannya sederhana namun fundamental, pemahaman meningkat, implementasi berjalan mulus. Karena pada akhirnya, pembinaan karir bukan melulu soal posisi yang makin tinggi atau pangkat makin mentereng. Ada hal yang lebih mendasar.
“Pembinaan karir bukan hanya terkait promosi jabatan, tetapi juga menyangkut bagaimana kita membangun budaya kerja yang profesional, disiplin, dan berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas.” katanya.
Kegiatan ini diikuti oleh Pemangku Jabatan Fungsional PKP dan PP dari seluruh Indonesia, baik hadir langsung maupun mengikuti secara daring. Dengan kata lain, seluruh penjuru negeri ikut menyimak arah baru penguatan karir petugas pemasyarakatan sebuah langkah kecil tapi penting untuk memastikan para petugas tidak hanya bekerja, tetapi berkembang.





