
KUTIPAN – Libur Natal dan Tahun Baru selalu punya bakat alami untuk bikin pelabuhan ramai. Tas besar, kardus, dan wajah-wajah yang berharap cepat sampai tujuan, bercampur jadi satu. Tapi di Kabupaten Lingga, cerita Nataru tahun ini rupanya tidak sedramatis tahun-tahun sebelumnya.
Setidaknya itu yang terbaca dari nada bicara Dinas Perhubungan setempat. Tidak panik, tidak terburu-buru, tapi juga tidak lengah. Lonjakan ada, iya. Tapi belum sampai bikin petugas harus menghela napas panjang sambil menghitung kursi kosong.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga, Hendy Efrizal, menyebut bahwa peningkatan jumlah penumpang sudah terlihat sejak H-4 Natal. Namun skalanya masih bisa dibilang jinak.
“Penumpang untuk Nataru, kita di H-4 kemarin memang mengalami lonjakan tapi tidak signifikan pada tahun sebelumnya,” kata Hendy Efrizal kepada wartawan, Senin (29/12/2025).
Meski begitu, angka tetap angka. Dishub Lingga mencatat kenaikan penumpang di kisaran 15 hingga 20 persen. Bukan sesuatu yang mengejutkan, tapi cukup untuk jadi pengingat bahwa libur panjang selalu datang dengan kemungkinan lonjakan susulan.

“Kami juga mencatat ada sekian persen, lebih kurang 15-20 persen lonjakan itu, kalau seandainya nanti transportasi laut armada nya tidak cukup, para operator siap memfasilitasi kekurangan armada, baik di Natal, Tahun Baru dan Imlek,” lanjutnya.
Kalimat “kalau seandainya” di situ penting. Artinya, Dishub Lingga tidak menunggu masalah datang dulu baru bergerak. Koordinasi dengan operator transportasi laut sudah disiapkan, lengkap dengan rencana cadangan jika kapal reguler mendadak tak sanggup menampung antusiasme penumpang.
Hendy menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen memastikan masyarakat tetap bisa menyeberang dengan aman dan nyaman, tanpa drama kehabisan tiket atau penumpukan di pelabuhan.
“Komitmen kami tetap memfasilitasi armada melalui operator-operator kita baik itu di Batam maupun di Tanjungpinang,” tegasnya.
Singkatnya, Nataru di Lingga tahun ini berjalan tanpa kegaduhan. Tidak sepi, tapi juga tidak sampai bikin pelabuhan jadi arena uji kesabaran. Dishub memilih berjaga dalam diam, siap kalau ramai, tenang kalau lengang.




