Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang gelar pameran temporer dengan mengusung tema Siklus Kehidupan Orang Melayu di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Kota Tanjungpinang, Kepri.
Pameran temporer dibuka langsung oleh Asisten III Administrasi Umum Pemko Tanjungpinang Augus Raja Unggul. Pameran ini akan berlangsung selama lima hari sampai 15 Oktober mendatang pada Selasa (10/10/2023).
Augus Raja Unggul mengatakan, melalui pameran temporer ini diharapkan dapat memberikan berbagai informasi terutama mengenai siklus kehidupan orang Melayu, sehingga generasi muda dapat mengetahui bagaimana kebiasaan atau tradisi orang Melayu dari mulai kelahiran hingga kematian.
“Artinya cukup banyak nilai-nilai kearifan lokal mungkin bisa kita aplikasikan kembali dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Menurut Augus, sangat penting bagi masyarakat untuk memahami asal muasal tradisi dan kebudayaan di Kota Tanjungpinang yang berasaskan budaya Melayu.
Baca Juga : Dewi Ansar Buka Pameran dan Bazar Kuliner PKD Kepri
“Sebagai masyarakat yang berbudaya dan beradab, sudah menjadi tugas kita untuk selalu memastikan nilai-nilai adat dan tradisi lokal, supaya tidak tergerus oleh arus globalisasi” tuturnya.
Ia menyampaikan, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian budaya kita dengan melaksanakan kegiatan bersifat edukatif seperti pameran temporer ini.
“Saya menyampaikan apresiasi, penghargaan dan terimakasih setinggi-tingginya kepada semua pihak, kita harapkan kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Tanjungpinang Muhammad Nazri mengatakan, kegiatan pameran temporer ini telah berkolaborasidengan Badan Pelestarian Budaya Wilayah 4 Kepri, Pusat Lembaga Bahasa Kepri, Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kepri dan Tanjungpinang, serta Museum Bahari Bintan.
Menurutnya, tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk menggambarkan bagaimana siklus kehidupan orang Melayu dimulai dari kelahiran sampai kematian, dimana dalam pameran ini akan menggambarkan detail kebiasaan, adat dan tradisi kehidupan orang Melayu.
“Pameran ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bagi generasi muda akan budaya Melayu,” ucapnya.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kecintaan untuk melestarikan, mengembangkan kebudayaan Melayu yang merupakan cerminan budaya kota Tanjungpinang.
Disamping itu kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat terutama pelajar dan mahasiswa untuk berkunjung sambil menggali informasi di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah mulai dari sejarah hingga adat dan tradisi yang ada di Tanjungpinang
“Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta memberikan dan meminjamkan koleksi, sehingga pameran ini dapat terlaksana.Dengan kebersamaan yang terjalin dengan baik, diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi pengembangan Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah,” imbuhnya.
Baca Juga : Usung Tema “Gitu Aja Kok Repot” Pameran Karikatur Sespimen Polri Digelar di Batam