
KUTIPAN – Pemerintah Kabupaten Lingga terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan infrastruktur daerah, khususnya di wilayah pesisir. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Lingga pada tahun 2025 ini berencana membangun dua pelantar sebagai bagian dari upaya peningkatan akses dan kesejahteraan masyarakat.
Dari data yang diperoleh melalui Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP), dua proyek utama yang akan segera direalisasikan adalah Pembangunan Pelantar Pengayon di Desa Resun Pesisir, Kecamatan Lingga Utara dengan anggaran lebih dari Rp200 juta, serta Pembangunan Pelantar Lingkungan Tanjung Ambat di Desa Pulau Batang, Kecamatan Temiang Pesisir dengan pagu anggaran lebih dari Rp160 juta.
Langkah ini menjadi wujud nyata pemerintah daerah dalam memprioritaskan pembangunan infrastruktur berbasis kebutuhan masyarakat, khususnya di daerah pesisir yang bergantung pada akses laut dan pelantar sebagai jalur transportasi utama.
Pelantar: Infrastruktur Vital bagi Masyarakat Pesisir
Bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir seperti Desa Resun Pesisir dan Desa Pulau Batang, keberadaan pelantar bukan hanya sekadar akses jalan biasa, tetapi juga menjadi sarana vital yang menghubungkan mereka dengan aktivitas ekonomi, sosial, dan mobilitas harian. Pelantar berfungsi sebagai tempat sandar perahu, jalur transportasi utama, serta menjadi pusat interaksi warga.
Kondisi pelantar yang layak tentu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperlancar distribusi hasil laut, mempercepat mobilitas warga, serta meningkatkan aksesibilitas terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan.

Pembangunan Pelantar Pengayon Desa Resun Pesisir
Salah satu proyek yang akan segera direalisasikan adalah Pembangunan Pelantar Pengayon di Desa Resun Pesisir, Kecamatan Lingga Utara. Dengan anggaran lebih dari Rp200 juta, proyek ini bertujuan untuk:
- Meningkatkan aksesibilitas warga pesisir dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, terutama bagi nelayan yang mengandalkan jalur laut sebagai sumber mata pencaharian.
- Mempermudah distribusi hasil tangkapan laut sehingga ekonomi masyarakat dapat berkembang lebih baik.
- Menunjang kenyamanan dan keamanan warga dalam menggunakan fasilitas pelantar yang lebih kokoh dan tahan lama.
Dengan adanya pembangunan ini, diharapkan masyarakat Desa Resun Pesisir dapat lebih mudah dalam melakukan aktivitas ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup mereka.
Pembangunan Pelantar Lingkungan Tanjung Ambat Desa Pulau Batang
Selain Desa Resun Pesisir, Desa Pulau Batang di Kecamatan Temiang Pesisir juga menjadi fokus pembangunan infrastruktur tahun ini. Dengan pagu anggaran lebih dari Rp160 juta, proyek pembangunan Pelantar Lingkungan Tanjung Ambat akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, di antaranya:

- Mempermudah akses warga dalam kegiatan sehari-hari, baik untuk aktivitas ekonomi maupun sosial.
- Meningkatkan daya tahan infrastruktur desa, sehingga mampu bertahan lebih lama dalam menghadapi kondisi lingkungan pesisir yang cukup ekstrem.
- Mendukung sektor pariwisata lokal, terutama bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan pesisir Desa Pulau Batang.
Pembangunan pelantar ini diharapkan dapat menjadi langkah maju dalam meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat pesisir, sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi desa melalui peningkatan aksesibilitas.
Dampak Positif bagi Masyarakat dan Perekonomian Daerah
Pembangunan dua pelantar ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek dalam mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang bagi perekonomian daerah. Dengan infrastruktur yang lebih baik, potensi ekonomi lokal dapat semakin berkembang.