
KUTIPAN – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kepulauan Riau menjalin kerja sama dengan Al Ahmadi Entrepreneurship Center (AEC) untuk memberikan pembinaan khusus kepada dasawisma PKK di Pulau Penyengat. Program ini dikemas dalam bentuk Inkubasi Bisnis Pelaku Usaha Deram-Deram dan berlangsung sepanjang Agustus hingga September 2025.
Ketua TP-PKK Kepri, Dewi Kumalasari Ansar, menyebut pembinaan ini bagian dari “Satu Aksi Seribu Inspirasi” sebagai strategi merangkul dasawisma PKK, yang menjadi kelompok terkecil sekaligus ujung tombak pemberdayaan.
“Deram-deram bukan sekadar makanan tradisional, tetapi identitas budaya yang lahir dari Pulau Penyengat. Jika dikembangkan dengan manajemen yang tepat, produk ini bisa menjadi ikon ekonomi kreatif yang mengangkat nama Kepri di kancah nasional maupun internasional,” kata Dewi Ansar di Tanjungpinang, Sabtu (23/8/2025).
Fokus Pembinaan UMKM Deram-Deram
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik. Materi yang diberikan mencakup pola pikir kewirausahaan, strategi produksi, hingga manajemen kemitraan. Para peserta dibimbing agar produk yang dihasilkan berdaya saing, unik, dan berbeda dari produk sejenis.
Salah satu fokus utama adalah membentuk pola pikir pengusaha sukses. Peserta didorong berani menghadapi persaingan, berinovasi, serta adaptif terhadap tantangan zaman. Selain itu, pentingnya standarisasi produksi juga ditekankan agar kualitas produk tetap konsisten meski permintaan meningkat.
“AEC menghadirkan mentor berpengalaman untuk memberi contoh nyata bagaimana UMKM bisa bertahan bahkan tumbuh di tengah persaingan,” ujar Dewi Ansar.
Sinergi Ekonomi Kreatif dan Pariwisata
Menurut Dewi Ansar, pembinaan usaha deram-deram sejalan dengan strategi pemerintah daerah yang mengintegrasikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pulau Penyengat, sebagai destinasi wisata sejarah dan religi, membutuhkan kuliner khas yang bisa jadi daya tarik wisatawan.
“Setiap wisatawan yang datang pasti mencari oleh-oleh. Jika deram-deram dikemas dengan baik, berstandar, dan punya nilai jual tinggi, tentu akan menjadi kebanggaan sekaligus penggerak ekonomi lokal,” jelasnya.
Lebih jauh, ia mendorong peserta agar tidak takut berinovasi, baik dalam variasi rasa, kemasan modern, maupun strategi pemasaran digital.
“Budaya dan tradisi tetap kita pertahankan, tapi cara mengelolanya harus mengikuti perkembangan zaman. Inovasi adalah kunci agar deram-deram tetap dicintai generasi sekarang dan generasi mendatang,” tegas Dewi Ansar.
Penguatan Ekonomi Keluarga
Dewi Ansar menegaskan, program ini merupakan langkah nyata pemberdayaan perempuan dan keluarga di bidang ekonomi produktif.
“Kalau ekonomi keluarga tangguh, maka kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat,” ujarnya.
Melalui inkubasi bisnis ini, TP-PKK Kepri bersama AEC menargetkan kuliner khas deram-deram benar-benar menjadi produk unggulan Pulau Penyengat. Harapannya, UMKM deram-deram tidak hanya bertahan, tetapi juga naik kelas dan memberi kontribusi nyata bagi perekonomian daerah.
“PKK hadir bukan hanya sebagai penggerak sosial, tetapi juga motor ekonomi keluarga. Melalui inkubasi bisnis ini, kami optimis UMKM deram-deram bisa semakin maju, menyejahterakan keluarga, dan memberi kontribusi nyata bagi daerah,” tutup Dewi Ansar.