
KUTIPAN – Di Kabupaten Lingga, lapangan pekerjaan bukan sekadar isu ekonomi. Ia sudah menjelma jadi cerita panjang yang diwariskan dari satu masa kepemimpinan ke masa berikutnya. Cerita tentang harapan, janji, dan penantian yang tak kunjung selesai.
Hal itu pula yang kembali mengemuka dalam Rapat Akbar Terbuka pernyataan sikap soal lapangan pekerjaan dan investasi PT Tianshan Alumina Indonesia, yang digelar di halaman Gedung Nasional, Dabo Singkep, Minggu (21/12/2025) sore. Di sana, suara masyarakat disampaikan tanpa basa-basi.
Salah satu tokoh masyarakat Singkep, Jenaan, mengingatkan bahwa persoalan lapangan pekerjaan sudah lama disadari, bahkan sejak era kepemimpinan bupati sebelumnya.
“Menciptakan lapangan pekerjaan dari bupati dulu dari zaman pak Daria, sampai sekarang belum muncul, belum ada,” kata Jenaan.
Kalimat itu terdengar sederhana, tapi menyimpan kekecewaan panjang. Karena itulah, ketika pemerintah daerah kembali menggulirkan program penciptaan lapangan kerja, masyarakat memilih untuk tetap berharap meski dengan kewaspadaan.
“Makanya sekarang masyarakat menunggu dan mendukung program pemerintah Kabupaten Lingga menciptakan lapangan pekerjaan,” lanjutnya.
Di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Lingga, Nizar–Novrizal, salah satu langkah yang ditempuh adalah membuka pintu investasi smelter PT Tianshan Alumina Indonesia. Harapannya jelas, industri besar, tenaga kerja terserap, ekonomi lokal bergerak.
Namun kenyataan belum sepenuhnya berpihak. Hingga kini, investasi tersebut belum beroperasi. Lokasi proyek yang berdampingan langsung dengan kawasan latihan militer menjadi ganjalan utama.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Lingga tak tinggal diam. Berbagai upaya terus dilakukan agar investasi ini benar-benar bisa diwujudkan dan memberi manfaat nyata bagi warga Kabupaten Lingga.
Upaya itu salah satunya terlihat pada Rabu (24/12/2025). Bupati Lingga, Wakil Bupati Lingga, Ketua DPRD Lingga, serta perwakilan masyarakat dari Aliansi Masyarakat Lingga terbang ke Jakarta. Mereka menemui Wakil Menteri Pertahanan RI, Donny Ermawan Taufanto, untuk membicarakan langsung persoalan lahan yang selama ini belum realisasinya investasi ini.
Berdasarkan keterangan yang dilansir dari akun resmi media sosial Kementerian Pertahanan RI, pertemuan itu membahas pemanfaatan lahan daerah latihan tempur di Lingga yang masuk dalam kawasan Proyek Strategis Nasional.
Wamenhan menegaskan bahwa Kementerian Pertahanan mendukung pembangunan ekonomi nasional, sepanjang tetap selaras dengan kepentingan pertahanan negara. Kesepakatan pun diambil, membentuk tim terpadu yang melibatkan Kemhan, TNI, dan Pemerintah Kabupaten Lingga untuk turun ke lapangan dan mempercepat pengambilan keputusan.





