
KUTIPAN – Promosi budaya Melayu makin masif. Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Pemerintah Kota Tanjungpinang gelar acara “Gemerlap Pinang 2025” yang jadi ajang penting pelestarian identitas budaya Melayu melalui fesyen dan kolaborasi kreatif.
Berlangsung di Taman Gurindam 12, acara dimulai dengan jalan sehat bersama warga dan dilanjutkan pagelaran busana Melayu yang diikuti 18 perwakilan TP PKK kelurahan se-Kota Tanjungpinang.
Sekda Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, menegaskan bahwa langkah ini selaras dengan visi daerah untuk menjadikan budaya sebagai motor penggerak ekonomi.
“Tanjungpinang memiliki kekuatan besar dalam budayanya. Kita berada di Taman Gurindam 12, siapa di Indonesia yang tidak kenal karya Raja Ali Haji, Gurindam Dua Belas,” kata Zulhidayat.
Ia juga menyebut perlunya promosi digital dan kolaborasi lintas sektor.
“Promosi adalah kata kunci yang harus kita jalankan bersama, secara efektif dan efisien,” ujarnya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing KKN UGM, Ashar Saputra, menekankan pentingnya menghidupkan busana Melayu sebagai bagian dari kekayaan lokal.
“Kami ingin agar busana Melayu tetap hidup, tidak hanya dalam bentuk aslinya, tetapi juga melalui desain kekinian yang tetap menjaga pakem budaya,” ucap Ashar.
Acara ini juga jadi panggung penting untuk memperkuat kehadiran budaya Melayu di level nasional, bahkan internasional.