
KUTIPAN – Di Tanjungpinang, festival sekolah bukan sekadar pentas musik yang ujung-ujungnya jualan tiket dan merchandise. Buktinya, Kamis (25/9/2025) lalu, Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza, resmi membuka Grand Smansa Festival (Gransa Fest) 2025 dengan ritual khas, pemukulan gong di lapangan SMAN 1 Tanjungpinang. Bunyi gong itu seperti tanda, “ayo mari rame-rame, kita bikin sekolah jadi lebih hidup.”
Raja Ariza datang bukan sekadar formalitas. Dalam sambutannya, ia menekankan betapa festival ini penting untuk mengasah sisi lain dari siswa bukan cuma hafalan rumus atau teori sejarah.
“Kami atas nama Pemerintah Kota Tanjungpinang sangat mendukung kegiatan festival seperti ini. Para siswa juga secara tidak langsung dapat mengetahui cara berorganisasi yang baik. Karena sekolah bukan cuma untuk belajar, namun juga bisa membangun karakter positif bagi seluruh siswa,” ucapnya.
Ada kebanggaan tersendiri yang ditunjukkan Raja Ariza terhadap kolaborasi alumni dengan para pelajar Smansa.
“Tentu dengan harapan pelaksanaan ini nantinya dapat memberi ruang kreativitas bagi anak muda khususnya kepada siswa di sekolah Smansa, serta bisa mempererat tali persaudaraan antar pihak sekolah maupun dengan siswa dari sekolah lain,” lanjutnya penuh optimisme.
Tak lupa, apresiasi juga dialamatkan kepada Ikasmansa, para alumni yang meski sudah puluhan tahun meninggalkan bangku sekolah, tetap mau turun tangan memfasilitasi generasi baru.
“Saya ucapkan terima kasih kepada adek-adek alumni atau Ikasmansa yang telah aktif membangun sekolah. Meski sudah puluhan tahun adek-adek meninggalkan SMAN 1, namun semangat membangun tetap terbaik, dan selalu kompak. Adek-adek pelajar harus mencontoh kakak-kakak alumni yang selalu ingin memberikan yang terbaik untuk sekolah,” pungkas Raja Ariza.
Festival ini bukan cuma ajang pamer seni. Selama tiga hari, 25–27 September 2025, Gransa Fest menggelar berbagai lomba: dari e-Sport Mobile Legends, pidato Bahasa Indonesia, English Speech, debat, hingga badminton. Dan tentu saja, ada bazar UMKM yang bikin festival semakin meriah karena apa artinya festival tanpa aroma jajanan dan stand makanan yang menggoda?
Jadi, buat pelajar Tanjungpinang dan Bintan, Gransa Fest ini bukan cuma soal lomba, tapi juga ruang pertemuan. Tempat di mana adrenalin kompetisi bercampur dengan canda tawa, dan di mana sekolah terasa lebih hidup dari biasanya.