
KUTIPAN – Dapur Makan Gizi Geratis (MBG) di Kecamatan Bunguran Timur saat ini berhasil mendistribusikan lebih dari 3.000 porsi kepada para siswa. Salah satu penerima ialah siswa SMP 1 Bunguran Timur.
Ketua Yayasan Sinergi Inklusi Akses Pangan, Dediyanto kepada kutipan.co mengatakan, pihkanya menyambut baik program dari pemerintah pusat tersebut.
Menurutnya, dengan adanya program ini anak didik bisa mendapatkan makan secara gratis khususnya dalam hal pemenuhan gizi, dan mengurangi angka malnutrisi serta stunting.
“Tentunya kami sangat apresiasi program makan gizi gratis ini karena sangat bermanfaat untuk tambahan gizi bagi anak-anak kita di Natuna”, ujarnya. Senin, (27/07).
Dedianto mengatakan, sejauh ini di Natuna baru terdapat 1 dapur MBG yang melayani makan gizi gratis untuk sembilan sekolah di Bunguran Besar Natuna, meliputi jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA.
“Untuk saat ini, satu dapur kami mampu melayani antara 3.000 hingga 4.000 siswa. Namun, ini masih belum mencukupi untuk menjangkau seluruh sasaran penerima MBG di Natuna, mengingat yayasan kami baru memiliki satu fasilitas dapur”, ujarnya.
Selain dampak positif terhadap gizi anak, keberadaan satu dapur yang dioperasikan oleh yayasan ini juga memberikan manfaat ekonomi lokal yang signifikan. Tercatat, hingga 47 warga Natuna telah direkrut sebagai tenaga kerja, menunjukkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada kesejahteraan anak, tetapi juga pemberdayaan masyarakat setempat.
“Intinya, kami turut mensukseskan program dari Bapak Presiden Prabowo Subianto agar anak-anak kita tumbuh kembang dengan optimal dan menjadi generasi yang cerdas,” tegas Dediyanto.
Kendati program ini telah berjalan di Bunguran Besar, tantangan logistik masih menjadi perhatian utama untuk menjangkau siswa di pulau-pulau terpencil di luar Bunguran Besar. Pihak yayasan, sebagai mitra BGN, masih menunggu skema pelayanan yang paling efektif untuk diterapkan. (Zal).