KUTIPAN.co – Masuk pekarangan warga di Kampung Tembaga, Kelurahan Daik, Kabupaten Lingga ular jenis Cincin Emas atau Ular Tali Wangsa berhasil dievakuasi oleh Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lingga.
Danton Damkar Wilayah Daik Lingga Novi Sarizal mengatakan, upaya penanganan dilakukan oleh pihaknya setelah menerima laporan dari warga setempat, upaya penangkapan atau menjinakkan ular berukuran panjang lebih kurang 1,5 meter itu berlangsung pada Minggu 17 Desember 2023.
“Di pekarangan rumahnya di pohon jambu, di Kampung Tembaga, Kelurahan Daik, terdapat satu ekor ular Cincin Emas yang berada di atas pohon tersebut,” ungkap Nasri Sarizal.
Petugas Damkar segera bersiap dengan peralatan yang diperlukan dan menuju ke lokasi setelah menerima laporan. Dengan menggunakan stik jepit ular, petugas berhasil melakukan evakuasi dalam waktu singkat.
“Dalam waktu 5 menit, ular tersebut sudah berhasil dievakuasi. Proses evakuasi berjalan dengan aman tanpa kendala atau kesulitan yang dihadapi di lapangan. Ular tersebut kemudian dibawa kembali ke posko dan akan dilepaskan kembali ke habitatnya,” tambahnya.
Penanganan cepat dan efisien dari petugas Damkar Lingga mendapatkan apresiasi dari masyarakat setempat. Keberhasilan ini menjadi bukti kesiapan dan keterampilan petugas dalam menangani situasi darurat, menjadikan lingkungan sekitar lebih aman, terutama dari ancaman ular berbahaya.
Ular cincin-emas, atau dikenal juga sebagai “ular bakau,” memiliki sebaran yang meluas mulai dari Myanmar, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, hingga ke Indonesia, mencakup wilayah Sumatra, Kepulauan Riau, Bangka-Belitung, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, serta sebagian Filipina. Habitat utamanya adalah hutan yang lembap atau hutan dekat sungai, terutama pada ketinggian hingga 610 meter di atas permukaan laut.
Ular ini sering dijumpai di hutan bakau di daerah pantai atau muara sungai, sehingga mendapat julukan “ular bakau.” Ular cincin-emas termasuk dalam kategori ular berbisa menengah dan memiliki taring belakang. Meskipun gigitannya dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan pembengkakan di sekitar luka gigitan, namun hingga saat ini belum ada laporan kematian manusia akibat gigitan ular ini.
Ular cincin-emas aktif pada malam hari dan biasanya beraktivitas di atas pohon. Ular ini jarang turun ke tanah, kecuali untuk berburu makanan. Ular ini memiliki sifat agresif, terutama jika diganggu oleh manusia.
Makanan utama ular cincin-emas meliputi katak, kadal, burung kecil, tikus, kelelawar kecil, dan terkadang ular lain yang berukuran lebih kecil. Ular ini berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar), menghasilkan sekitar 4 hingga 15 butir telur setiap kali bertelur. Panjang ular yang baru menetas berkisar antara 35 hingga 43 cm. Informasi ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kehidupan dan perilaku ular cincin-emas di habitatnya.