
KUTIPAN – Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, dilaporkan ke Polres Tasikmalaya oleh seorang pengusaha berinisial SG terkait dugaan pemerasan dalam proyek pengadaan hewan kurban Idul Adha 1446 Hijriah. Proyek tersebut bernilai Rp4,25 miliar dengan rincian pengadaan 250 ekor domba, 100 ekor sapi, serta dua sapi jumbo.
Menurut kuasa hukum SG, Firman Nurhakim, kliennya dipaksa menyerahkan sejumlah uang meskipun sudah mengikuti prosedur e-Katalog. Permintaan pertama datang dari Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Tasikmalaya, Teguh, sebesar Rp50 juta, dengan alasan kompensasi penetapan calon penerima dan lokasi.
Tidak berhenti di sana, Firman menyebut muncul permintaan tambahan sebesar 3 persen dari total proyek atau sekitar Rp126 juta. Permintaan ini, kata Firman, disampaikan melalui seorang bernama David yang diduga orang dekat Bupati.
“Total uang yang telah diserahkan klien kami mencapai Rp225 juta. Permintaan ini dilakukan secara bertahap sejak Juli hingga awal Agustus,” ujar Firman.
Meski pekerjaan selesai pada 6 Juni 2025, sisa pembayaran proyek tak kunjung cair hingga Agustus. Hal ini mendorong SG melayangkan laporan resmi ke Polres Tasikmalaya pada 11 Agustus 2025.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, membenarkan adanya laporan tersebut. “Proses penyelidikan akan dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku,” ujarnya.
Bantahan Bupati Cecep
Menanggapi laporan itu, Bupati Cecep Nurul Yakin membantah tuduhan. Ia menegaskan pengadaan hewan kurban dilakukan sebelum dirinya dilantik pada 4 Juni 2025.
“Saya dilantik pada 4 Juni, sementara Idul Adha jatuh pada 6 Juni. Proses pengadaan sudah selesai sebelum saya menjabat. Saya menghormati proses hukum dan akan fokus pada tugas pemerintahan,” ujar Cecep, Selasa (12/8/2025).
Sorotan pada Kabag Kesra
Nama Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Kabupaten Tasikmalaya, Teguh, juga ikut terseret. Ia disebut sebagai pihak yang menyampaikan permintaan fee. Saat beberapa kali ditemui di ruang kerjanya, Teguh tidak ada di tempat. Upaya awak media menghubunginya melalui telepon juga tak membuahkan hasil.
Laporan: Chandra Editor: Husni