KUTIPAN – Sebuah momen bersejarah terjadi saat Bupati Lingga, Muhammad Nizar, S.Sos., dan istrinya, Maratusholiha, S.Kep., menerima gelar kehormatan kebangsawanan dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Prosesi sakral yang berlangsung di Keraton Surakarta, Sabtu Pon, bulan Jumadil Akhir, dipimpin langsung oleh Gusti Kanjeng Ratu Pakoe Boewono.
Muhammad Nizar dianugerahi gelar Kanjeng Raden Arya Tumenggung, sementara Maratusholiha menerima gelar Kanjeng Mas Ayu Tumenggung. Gelar ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam mempererat hubungan budaya antara Jawa dan Melayu.
“Semoga nilai-nilai luhur budaya Keraton Surakarta menjadi inspirasi dalam menjalankan amanah kepemimpinan di Kabupaten Lingga,” ujar Muhammad Nizar dengan penuh syukur seusai prosesi.
Pengakuan atas Pelestarian Budaya
Pihak Keraton Surakarta menjelaskan bahwa gelar kebangsawanan ini diberikan atas usaha Muhammad Nizar dalam melestarikan budaya adat. Sebagai Bupati Lingga, ia dinilai berhasil menjaga warisan tradisional sekaligus memperkuat hubungan lintas budaya di Nusantara.
Penghormatan ini bukanlah yang pertama bagi Muhammad Nizar. Sebelumnya, ia menerima gelar Dato Wira Jaya Wangsa dari Perhimpunan Zuriat dan Kerabat Kesultanan Riau Lingga atas kontribusinya dalam menjaga adat kebesaran Melayu.
“Budaya adalah warisan yang harus kita jaga bersama. Semoga silaturahmi ini membawa keberkahan, tidak hanya bagi saya, tetapi juga seluruh masyarakat Kabupaten Lingga,” ungkap Nizar menutup pernyataannya.
Kabupaten Lingga dan Masa Depan Budaya
Dengan anugerah ini, Kabupaten Lingga semakin dinyatakan posisinya sebagai daerah yang kaya akan budaya dan nilai-nilai luhur. Upaya Muhammad Nizar untuk menjadikan Lingga sebagai pusat harmoni budaya nusantara terus mendapat pengakuan di tingkat nasional.