
KUTIPAN – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Acara ini digelar di Ballroom Lantai 6 Harmoni One Hotel, Senin (25/8/2025).
Dalam sambutannya, Amsakar menekankan peran vital PAD dalam mendukung pembangunan daerah. Ia mencontohkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) pada Maret 2025 di Surabaya, yang dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya. Dalam forum itu disebutkan bahwa Batam termasuk salah satu dari sembilan daerah dengan kemandirian fiskal paling kuat di Indonesia.
“Kemandirian fiskal Batam tercermin dari komposisi APBD kita, di mana lebih dari 42 persen bersumber dari PAD. Bahkan untuk proyeksi APBD 2026 sebesar Rp4,4 triliun, sekitar Rp2,4 triliun di antaranya ditopang dari PAD. Ini tentu menunjukkan bahwa Batam semakin kokoh dalam menguatkan kemandirian fiskalnya,” ujar Amsakar.
Ia menegaskan capaian tersebut tak lepas dari dukungan aparatur dan para pemangku kepentingan yang terus mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya pajak dan retribusi daerah.
“Acara sosialisasi ini penting agar kita memiliki pemahaman yang sama, sekaligus bisa mengkomunikasikan kepada masyarakat bahwa pajak yang mereka bayarkan akan kembali dalam bentuk pembangunan dan pelayanan. Karena itu, mari kita tingkatkan kesadaran bersama,” tambahnya.
Berdasarkan laporan Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Batam, Raja Azmansyah, realisasi penerimaan dari sektor PKB dan BBNKB sudah mencapai 74 persen. Amsakar optimistis target akhir tahun dapat menembus 100 persen bahkan lebih.
Menurut Amsakar, semakin kuat PAD Batam, semakin besar pula ruang fiskal yang dimiliki pemerintah kota untuk menghadirkan kebijakan strategis. Hal itu juga termasuk mendukung 15 program prioritas Kota Batam yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kalau PAD kita cukup kuat, maka banyak kebijakan yang bisa kita lakukan. Semua kembali untuk kepentingan masyarakat Batam agar pembangunan berjalan lebih cepat, merata, dan berkesinambungan,” pungkasnya.