KUTIPAN – Bareskrim Polri berhasil mengungkap kasus penyelundupan narkoba jenis sabu dan ekstasi yang melibatkan karyawan maskapai pesawat. Narkoba tersebut sebelumnya dibawa dari Bandara Kualanamu Medan, menuju Jakarta.
Wakil Direktur Tindak Pidana (Wadirtipid) Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Pol Arie Ardian Rishadi, mengatakan bahwa setelah melakukan pemetaan, polisi melakukan penangkapan di Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta pada 22 Maret 2024.
“Kami mendapat informasi bahwa ada kurir narkoba antar provinsi yang beberapa kali mengirim narkotika jenis sabu dan ekstasi dari Medan menuju Jakarta,” ujar Kombes Arie di Aula Bareskrim Polri, Kamis (18/4/2024).
Dari hasil penangkapan tersebut, Bareskrim mengembangkan adanya keterlibatan dari dua karyawan lavatory service salah satu maskapai penerbangan. Mereka berperan dalam memasukkan barang haram tersebut dari luar lalu dimasukkan ke area bandara.
Setelah itu, kedua karyawan itu bertemu dengan tersangka MR yang berangkat dari Medan Kualanamu. MR masuk ke bandara tanpa melalui jalur pemeriksaan barang.
“Dua karyawan dari maskapai ini membawa sabu dan ekstasi dengan menggunakan mobil lavatory service,” bebernya.
Mereka mengadakan pertemuan di Bandara Kualanamu. Saat penumpang umum lainnya menggunakan bis, tersangka MR menggunakan kendaraan lavatory service bersama dua karyawan tersebut.
Di pertemuan itu, terjadi pertukaran tas. Kurir MR membawa tas kosong dan kedua karyawan membawa sabu dan ekstasi. Selanjutnya tersangka masuk ke dalam pesawat dan sampai di Bandara Soekarno Hatta.
“Selanjutnya di Soekarno Hatta kita melakukan penangkapan,” ungkapnya.
Bareskrim menetapkan tujuh tersangka dalam kasus ini dengan inisial R, DA, RP, MZ, HF, dan SA. Sementara itu, kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap DPO PP, Y, dan E.
Akibat kasus ini, tersangka terancam jerat pidana Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 Ayat (2) Juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana mati, pidana penjara seumur hidup atau paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun penjara.