KUTIPAN – Sejumlah pemukiman warga di kawasan RW 09, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, terendam banjir akibat aktivitas clearing lahan yang berada tepat bersebelahan dengan Pool Bus Trans Batam di Kabil. Hujan deras yang mengguyur sejak pagi mengakibatkan banjir setinggi lutut orang dewasa, memaksa warga untuk berjuang menyelamatkan harta benda mereka.
Salah satu warga setempat, Eko, menyampaikan bahwa banjir yang menggenangi pemukiman warga RW 09 terjadi sejak pagi tadi saat hujan deras mengguyur.
“Sejak subuh rumah kami sudah kebanjiran. Seluruh perabotan di rumah habis terendam banjir, kalau sudah begini siapa yang bertanggung jawab,” ucap Eko dengan nada prihatin.
Eko menilai pihak pengembang yang menggarap lahan tersebut tidak memikirkan nasib warga sekitar. Menurutnya, drainase yang seharusnya diperluas justru diperkecil, hingga berdampak pada banjir di pemukiman warga.
“Seharusnya drainase di simpang Polsek Nongsa diperbesar, bukan malah dikasih gorong-gorong kecil seperti ini. Kalau seperti ini kami bakal terus kebanjiran,” tegasnya.
Ia berharap adanya perhatian serius dari Pemerintah Kota Batam serta instansi terkait lainnya untuk mengatasi permasalahan ini. Eko menambahkan bahwa aktivitas clearing lahan yang sudah jelas mengganggu kenyamanan warga justru membuat suasana semakin ricuh.
“Kami berharap Pemerintah Kota Batam, BP Batam serta pihak Kepolisian dapat menyelesaikan masalah ini. Warga sudah resah, bila perlu ditutup saja aktivitas clearing lahan tersebut,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mencari solusi untuk permasalahan tersebut. “Saat ini, kita coba cari titik permasalahan ini di mana,” ujar singkat Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy.
Kondisi ini menggarisbawahi perlunya koordinasi yang lebih baik antara pengembang, pemerintah, dan masyarakat untuk memastikan pembangunan tidak berdampak negatif pada lingkungan sekitar. Warga berharap masalah ini dapat segera diselesaikan agar mereka tidak terus-menerus mengalami dampak buruk dari aktivitas pembangunan yang tidak terkelola dengan baik.(Yun)