![Ad image](https://ik.imagekit.io/ktpn/GOOGLE-NEWS-KUTIPAN.webp)
KUTIPAN – Tenaga Kesehatan (Nakes) Puskesmas Suak Midai terus meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi terhadap munculnya wabah demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti.
Hal ini menyusul adanya peningkatan kasus DBD hingga memakan korban jiwa yang terjadi di wilayah Puskesmas Kecamatan Midai dalam sebulan terakhir.
Kepala Puskesmas Suak Midai, Deo Irawan, S.Kep menyampaikan, penyakit DBD masih merupakan masalah kesehatan yang pemberantasannya didasarkan pada kontrol terhadap nyamuk.
Kata Deo, kendati di Kecamatan Suak Midai masih terbilang nihil kasus DBD, namun pihaknya terus melakukan berbagai upaya pencegahan awal sebagai antisipasi.
“Yang sudah kami lakukan antisipasi DBD dari tanggal 10 hingga 12 Februari 2025 lalu yakni dengan kegiatan pelaksanaan pembagian Abate, sosialisasi kepada mayarakat, pemantauan jentik, hingga Goro lingkungan pemukiman masyarakat”, ujarnya. Sabtu, (15/02).
![Img 20250215 Wa0044](https://kutipan.co.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250215-WA0044-330x220.avif)
Menurut Deo, dalam upaya penanganan DBD, peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini sangat menentukan. Oleh karenanya program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Tentunya peran masyarakat sangat penting dalam memutus rantai penyebaran wabah DBD ini, diantaranya dengan menerapkan 3M plus secara berkepanjangan”, imbuh Deo.
Sebelumnya kata Deo, pihaknya juga telah melakukan koordinasi di tingkat Kecamatan berserta desa dalam rangka upaya mencegah adanya Penularan kasus DBD di wilayah Kecamatan Suak Midai.
Ia menghimbau kepada masyarakat, jika mengalami gejala demam dan nyeri kepala, mual dan muntah, serta muncul ruam merah pada kulit, untuk segera melalukan pengecekan di Puskesmas. (Zal).