
KUTIPAN – Ratusan penerima insentif kegiatan keagamaan di Kabupaten Lingga mengeluhkan belum adanya pencairan dana insentif sejak Juli hingga Desember tahun 2025. Padahal, laporan kegiatan telah disiapkan dan kewajiban sebagai penerima telah mereka jalankan sebagaimana mestinya.
Berdasarkan penuturan para penerima, salah satu Penyuluh Agama Islam Daerah Terpencil (PAIDT) penyaluran insentif tersebut biasanya dilakukan setiap enam bulan sekali.
Ia menyebut, meski nominal insentif tidak besar, dana tersebut sangat berarti untuk menunjang aktivitas dakwah di wilayah terpencil.
“Kami sejauh ini belum ada informasi dapat atau tidaknya. Kami masih menunggu. Kami dari penyuluh agama Islam daerah terpencil ini sudah 12 bulan tidak menerima insentif,” ujarnya, Selasa (30/12/2025).
Penerima insentif dari kelompok PAIDT mengungkapkan kekecewaannya karena sudah satu tahun penuh tidak menerima haknya.
Kondisi ini membuat para penerima berharap adanya kejelasan dan kepastian dari pihak terkait agar hak mereka dapat segera direalisasikan, mengingat tugas dan tanggung jawab yang telah mereka jalankan sepanjang tahun.
Ia menambahkan, tugas yang dijalankan tidaklah ringan. Medan yang sulit dan kondisi alam kerap menjadi tantangan tersendiri dalam menjalankan kewajiban pembinaan keagamaan di daerah terpencil.
“Memang tidak seberapa nominalnya, tapi itu hak kami. Berhadapan dengan gelombang, bahkan taruhan nyawa sekalipun, tapi setega ini insentif tidak dicairkan,” katanya.
Keluhan serupa juga disampaikan salah satu penerima insentif dari kalangan guru TPA, Muadz Lufti. Ia mengaku telah menyiapkan laporan kegiatan sebagaimana diminta, namun hingga kini belum mendapat kepastian kapan insentif akan dibayarkan.
“Laporan kegiatan sudah kami siapkan. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan kapan insentif itu cair,” ucapnya.
Para penerima menyebut, selama ini pertanyaan dan keluhan mereka kerap diarahkan kepada pihak penyalur. Padahal, menurut informasi yang mereka terima, pihak penyalur hanya menjalankan fungsi pembayaran dan bukan penentu jadwal pencairan.
Ketua Baznas Kabupaten Lingga, Ruslan, menyampaikan bahwa pihaknya hanya bertugas sebagai penyalur insentif. Namun demikian, keluhan dan protes dari para penerima kerap dialamatkan kepada pihaknya ketika terjadi keterlambatan pencairan insentif.
Dana insentifnya dari program kesejahteraan rakyat pemerintah daerah dan disalurkan kepada berbagai kelompok, mulai dari da’i motivator, pembina tilawah, pengurus fardhu kifayah, noje, guru TPA, hingga Penyuluh Agama Islam Daerah Terpencil (PAIDT).
Total penerima insentif mencapai sekitar 280 orang yang tersebar di 9 kelurahan. Namun hingga memasuki akhir tahun, belum ada informasi resmi terkait kepastian pencairan dana tersebut.





