
KUTIPAN – Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga, Hendry Efrizal, mengungkapkan pihaknya terus mendorong kebijakan transportasi laut yang lebih responsif guna menjamin ketersediaan pasokan sembako di daerah. Permintaan ini khusus ditujukan kepada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Masih tingginya harga kebutuhan pokok di pasar menjadi salah satu persoalan utama yang dihadapi masyarakat Lingga hingga saat ini. Menurut Hendry, persoalan ini tidak lepas dari kendala pasokan sembako yang belum berjalan optimal.
“Apapun yang jadi masalah kita kan pasokan sembako sampai hari ini juga, harga mahal segala macam. Kami berharap untuk di BPTD dan ASDP sendiri, melakukan kebijakan yang pastilah melakukan kebijakan yang pastilah,” ujar Hendry saat diwawancarai, Senin (29/12/2025).
Hendry menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan ASDP terkait peningkatan frekuensi pelayaran dari Kuala Tungkal menuju Dabo Singkep, yang selama ini menjadi salah satu jalur distribusi penting sembako.
“Kami tetap menyurati, secara koordinasi pun kita sudah berkoordinasi dengan ASDP untuk khusus Tungkal, kalau Tungkal–Dabo itu kami minta minimal dalam seminggu itu dua kali, kalaupun lebih alhamdulillah,” tutur Hendry.

Menurut dia, kapal KMP Senangin, yang biasa melayani rute tersebut, merupakan angkutan komersil. Artinya, operasional kapal selama ini mengandalkan biaya sendiri, tidak mendapat subsidi dari pemerintah daerah atau negara.
“Karena kita tahu bahwa memang khususnya KMP Senangin ini kan dia memang komersil, artinya dari daerah tidak subsidi dia apalagi dari negara kan gitu, cuma kami minta sesuai dengan aspirasi masyarakat minta di Tungkal itu provinsi keberangkatan dia minimal seminggu dua kali, itu sudah memenuhilah kebutuhan sembako kita khususnya di Kabupaten Lingga,” jelas Hendry.
Hendry mengatakan, peningkatan konektivitas tersebut menjadi alternatif penting untuk menjamin pasokan sembako khususnya dari Kuala Tungkal, Jambi, yang menjadi daerah pemasok kebutuhan pokok bagi wilayah Lingga.
“Satu-satu alternatif dan solusi yang terbaik kita, kami minta membuka konektivitas itu khususnya sembako itu dari Kuala Tungkal, itu minimal seminggu dua kali, mohon kepada BPTD dengan ASDP untuk mentolerir atau membuat kebijakan lah untuk masyarakat Lingga khususnya,” ujarnya.
Permintaan tersebut dinilai mendesak, terlebih menjelang momentum perayaan hari besar keagamaan seperti Imlek dan Idul Fitri yang diperkirakan dapat meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap sembako.
“Mengingat Imlek sudah dekat kemudian apalagi nanti di Lebaran Idul Fitri itu memang sembako kita memang mengacu kepada Jambi khususnya Tungkal lah,” ujar Hendry.





