
KUTIPAN – Pendidikan ternyata tidak berhenti meski ruang gerak terbatas. Hal inilah yang tergambar dari aktivitas warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, yang mengikuti ujian semester program pendidikan kesetaraan Kejar Paket A, B, dan C, Sabtu (13/12/2025).
Ujian tersebut digelar oleh Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) Kabupaten Lingga dan berlangsung di aula Lapas Dabo Singkep. Sejak pagi, suasana aula tampak berbeda. Bukan apel atau kegiatan rutin, melainkan deretan meja ujian yang diisi warga binaan dengan wajah serius dan penuh konsentrasi.
Program pendidikan kesetaraan ini membuka akses belajar setara Sekolah Dasar melalui Paket A, Sekolah Menengah Pertama melalui Paket B, hingga Sekolah Menengah Atas melalui Paket C. Bagi para peserta, ujian semester ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian penting dari perjalanan memperbaiki diri.
Pelaksanaan ujian berjalan tertib dan lancar dengan pengawasan petugas lapas serta pendampingan tutor dari SPNF-SKB Kabupaten Lingga. Fokus para peserta terlihat jelas saat mengerjakan soal sesuai jenjang pendidikan masing-masing, seolah ingin membuktikan bahwa semangat belajar tidak bisa dikurung.
Kepala Lapas Kelas III Dabo Singkep, Yusrifa Arif SH, menegaskan bahwa pendidikan kesetaraan menjadi salah satu pilar pembinaan kepribadian warga binaan.
“Melalui pendidikan, kami berharap warga binaan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan, sekaligus memiliki bekal saat kembali ke tengah masyarakat,” ujar Yusrifa.
Yusrifa menegaskan bahwa proses pemasyarakatan bukan hanya soal menjalani hukuman, tetapi juga tentang mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Pendidikan dipandang sebagai jalan logis agar warga binaan punya peluang lebih besar ketika kembali ke lingkungan sosialnya.
Sementara itu, pihak SPNF-SKB Kabupaten Lingga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pendidikan kesetaraan di lingkungan pemasyarakatan. Program ini dinilai sebagai bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
Dengan adanya ujian semester ini, diharapkan para peserta dapat menuntaskan pendidikan kesetaraan hingga memperoleh ijazah resmi. Ijazah tersebut nantinya diharapkan menjadi modal penting bagi warga binaan untuk menata ulang masa depan, membuka peluang kerja, dan membangun kehidupan yang lebih baik setelah masa pidana berakhir.





