
KUTIPAN – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Dabo Singkep tampaknya tidak ingin hanya sekadar ikut upacara atau mengunggah twibbon. Mereka memilih langkah lebih konkret, menghadirkan layanan paspor langsung di Daik Lingga lewat program Si Daing Merantau (Imigrasi Dabo Singkep Melayani Masyarakat antar Pulau). Ibarat pepatah, kalau masyarakat susah menggapai pelayanan, maka pelayanannyalah yang gantian menyeberang.
Program layanan jemput bola ini digelar di area Kantor Bupati Lingga, selama dua hari, 27–28 Oktober 2025. Tujuannya sederhana namun berdampak, menghemat energi dan ongkos masyarakat yang biasanya harus menempuh perjalanan jauh hanya demi urusan paspor.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Dabo Singkep, Patri La Zaiba, melalui Kasi Dokumen dan Izin Tinggal Keimigrasian, Jonardi Fernando, menjelaskan semangat di balik kegiatan ini.
“Program Si Daing Merantau ini kami hadirkan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 sebagai wujud nyata pelayanan yang mendekatkan diri kepada masyarakat,” ujar Jonardi.
Dijelaskan, Jonardi, hari pertama, Senin (27/10), fokus pada pendaftaran dan pemberkasan, dimulai pukul 15.00 hingga 18.00 WIB. Total 27 pemohon masuk daftar.
Hari kedua, Selasa (28/10), giliran tahapan wawancara, foto, serta pengambilan biometrik. Semua proses diselesaikan dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Rinciannya pun cukup beragam sebanyak, 18 pemohon paspor baru, 9 pemohon penggantian paspor dan 3 pemohon anak di bawah umur.
Fernando menyampaikan apresiasinya atas kelancaran layanan.
“Alhamdulillah kegiatan berjalan baik. Antusias masyarakat cukup tinggi, dan seluruh proses, mulai dari berkas hingga biometrik, dapat kami selesaikan sesuai jadwal,” tambahnya.
Inovasi Si Daing Merantau jelas menjadi solusi jitu bagi warga Daik Lingga. Tidak perlu lagi merelakan seharian waktu dan ongkos kapal untuk datang ke kantor Imigrasi yang berada di Dabo Singkep. Intinya, pelayanan lebih manusiawi, negara mendekat ke rakyat, bukan sebaliknya.





