
KUTIPAN – Sabtu malam (27/9/2025) di Lapangan Apel Brigif 1 Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, suasana sedikit berbeda dari biasanya. Ratusan peserta latihan bela negara Korps Kadet Republik Indonesia (KKRI) berkerumun di depan videotron raksasa. Bukan untuk nonton konser, tapi untuk menyimak film “Believe”, sebuah karya layar lebar yang terinspirasi dari perjalanan hidup Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si.
Film ini lahir dari buku biografi berjudul Believe – Faith, Dream, and Courage. Dibungkus sebagai film aksi militer, “Believe” tidak cuma menyajikan tembakan dan taktik tempur, tapi juga mengajak penonton menyelami nilai ketekunan, cinta keluarga, dan keberanian menghadapi lika-liku kehidupan.
Rumah Produksi Bahagia Tanpa Drama dengan duet sutradara Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana menyulap kisah Agus Subiyanto jadi tontonan penuh energi. Judul panjangnya bahkan menegaskan: Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian. Para siswa SMA dan SMK dari berbagai penjuru DKI Jakarta yang hadir pun terlihat larut dalam tiap adegannya.

Bukan sekadar hiburan, nonton bareng ini jelas punya misi. Panitia KKRI menekankan tujuan kegiatan adalah menumbuhkan nasionalisme dan kecintaan terhadap tanah air. Lewat film ini, para kadet didorong untuk menjadi pribadi yang disiplin, tangguh, dan siap menjaga kedaulatan bangsa.
Seorang siswi Kadet KKRI bahkan tak segan berbagi kesan usai menonton.
“Semoga nilai-nilai dalam film ini bisa menjadi motivasi bagi saya pribadi dan kita semua dalam mengemban amanah dan menjalankan tugas dengan sepenuh hati,” ujarnya.
Sebuah refleksi sederhana, tapi cukup menohok—bahwa keyakinan adalah bahan bakar untuk bertahan dan melaju.
Malam itu tak berhenti di layar. Setelah film selesai, para peserta diajak menyalakan api unggun, bernyanyi, lalu menutup rangkaian dengan penghormatan sekaligus mencium Sang Saka Merah Putih. Sebuah simbol cinta tanah air yang tak lekang, dari layar bioskop darurat menuju bara api unggun.