
KUTIPAN – Kalau dulu orang kaya asing cuma bisa mampir liburan di Bali atau investasi setengah hati, sekarang Indonesia punya jurus baru buat bikin mereka betah: Golden Visa. Sejak resmi diluncurkan pada Juli 2024, program ini ternyata bukan sekadar formalitas keimigrasian.
Hingga September 2025, sudah ada 1.012 Golden Visa yang terbit, dengan nilai investasi yang bikin mata melotot: lebih dari Rp48 triliun.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, dengan nada percaya diri menyebut kalau capaian ini jadi bukti nyata bahwa Indonesia makin seksi di mata investor global.
“Golden Visa Indonesia merupakan salah satu program unggulan Ditjen Imigrasi yang diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini sejalan dengan fungsi keimigrasian sebagai fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat,” kata Yuldi dikutip dari ANTARA, Jumat (26/9/2025).
Selain bikin kas negara bertambah lewat investasi, program ini juga menyumbang PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) senilai Rp12,96 miliar sampai 23 September 2025. Jadi, negara dapat dobel untung: uang masuk dari investasi sekaligus biaya izin tinggal.
Yang bikin menarik, pemegang Golden Visa ini datang dari 61 negara. Menurut Yuldi, keragaman asal negara investor membuktikan kalau Indonesia punya daya tarik yang lebih dari sekadar nasi goreng atau pantai eksotis.
“Berinvestasi dan tinggal di Indonesia menggunakan Golden Visa memberikan kenyamanan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga negara asing,” imbuhnya.
Kalau diurai, investasi paling jumbo datang dari perusahaan asing yang buka anak atau cabang usaha di Indonesia, nilainya hampir Rp46,5 triliun atau sekitar 96 persen dari total investasi.
Sementara itu, investor individu menyumbang Rp249,3 miliar, dan sisanya dari subjek Golden Visa lain yang nilainya Rp1,45 triliun.
Golden Visa sendiri punya masa berlaku 5 hingga 10 tahun, dengan fasilitas ala VIP. Mulai dari jalur prioritas di bandara, layanan keimigrasian yang gampang, sampai kepastian hukum buat investasi dan berkarya di Indonesia.
Yuldi menutup dengan optimisme yang cukup manis.
“Capaian Golden Visa hingga September 2025 ini menjadi bukti bahwa Indonesia semakin menarik bagi investor dan talenta global. Kami berharap tren positif ini terus berlanjut sehingga dapat mendukung pembangunan nasional dan memperkuat perekonomian Indonesia.” katanya.