
KUTIPAN – Di Karimun, Kepulauan Riau, kabar soal dugaan keracunan makan bergizi gratis bikin heboh. Sebanyak 14 siswa SMP Negeri 2 mendadak mual dan sakit perut usai menyantap menu MBG pada Kamis (25/9). Bupati Karimun, Ing Iskandarsyah, langsung angkat bicara sambil memastikan Satgas Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG) bergerak cepat mengusut penyebabnya.
“Sudah kami kontrol, sudah dilakukan uji laboratorium sampel makannya. Kasatgas MBG yang dipimpin Pak Wakil Bupati sedang menyelidiki sumber (keracunan), apakah benar dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” kata Iskandarsyah dikutip dari ANTARA, Jumat (26/9/2025).
Satgas MBG langsung tancap gas: mengambil sampel makanan, mengirimkannya ke laboratorium di Batam, sekaligus menelusuri dapur SPPG Sungai Lakam Timur 1 yang memasok menu bergizi ke SMPN 2 Karimun.
“Kami menelusuri apakah sumber (keracuanannya) dari SPPG. Karena, siswa yang diduga keracunan itu 14 orang, sementara SPPG itu menyuplai untuk 3.000 siswa,” lanjut Iskandar.
Untuk sementara, distribusi MBG dari dapur SPPG tersebut dihentikan sampai hasil uji laboratorium keluar. Padahal, dari 27 SPPG yang direkomendasikan Badan Gizi Nasional, 18 di antaranya sudah beroperasi di Karimun. Nah, yang kena imbas hanya satu dapur, sementara 17 lainnya masih jalan seperti biasa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Suryadi, memberikan kabar yang sedikit melegakan. “Alhamdulillah, semua pasien sudah dipulangkan kemarin,” katanya. Menurutnya, 14 anak yang sempat dirawat di Puskesmas Tanjung Balai dan RSUD Muhammad Sani sudah kembali sehat.
Iskandarsyah berharap hasil uji lab segera keluar biar program MBG bisa kembali berjalan. Karena bagaimanapun, makan gratis ini jadi harapan banyak orang tua agar anak-anak sekolah tetap kenyang tanpa bikin dompet mereka kering.