
KUTIPAN – Di Batam, politik dan mahasiswa kadang terasa seperti dua sisi koin yang nggak pernah ketemu. Tapi, Kamis (25/9/2025) siang itu, ruang kerja Wakil Ketua I DPRD Kota Batam, Haji Aweng Kurniawan, berubah jadi panggung obrolan hangat.
Bukan tentang tender proyek atau rapat anggaran, melainkan tentang pendidikan, masa depan, dan Batam yang katanya mau jadi kota global.
Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kota Batam, dipimpin Muryadi Aguspriawan, datang bersilaturahim. Bukan sekadar basa-basi, mereka mengeluarkan unek-unek soal perhatian pemerintah terhadap pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Singkatnya, mereka nggak mau generasi muda Batam cuma jadi penonton di panggung global.
“Mahasiswa harus terus aktif memberikan masukan dan kritik yang konstruktif. DPRD siap menjadi wadah penyampaian aspirasi demi kepentingan masyarakat, termasuk dunia pendidikan,” ujar Aweng.
Aweng lalu melanjutkan dengan pesan klasik yang masih relevan: sinergi. Menurutnya, mahasiswa dan pemerintah harus jalan bareng, bukan saling tabrak. Stabilitas dan iklim kondusif katanya kunci, biar Batam makin dilirik investor dan nggak kalah bersaing dengan kota lain.
“Pemerintah dan mahasiswa harus berjalan seiring, bersama-sama membangun Batam demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Pertemuan ditutup dengan semangat kolaborasi. Mahasiswa diingatkan tetap jadi agen perubahan, bukan sekadar penonton. DPRD pun berjanji pintunya terbuka untuk siapa saja yang datang dengan ide dan kritik demi Batam yang katanya mau melaju jadi kota investasi sekaligus tujuan wisata kelas dunia.