
KUTIPAN – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tanjungpinang, Yuniarni Pustoko Weni, membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Tim Pendamping Keluarga yang digelar DP3APM Provinsi Kepri bekerja sama dengan DP3APM Kota Tanjungpinang di Aula Puskesmas Tanjungpinang, Selasa (2/9/2025).
Dalam arahannya, Weni menegaskan stunting merupakan masalah serius yang dapat mengganggu pembangunan sumber daya manusia.
“Kekurangan gizi kronis pada masa penting 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan silent emergency bagi kelanjutan hidup generasi berikutnya. 1000 hari pertama kehidupan menjadi jendela waktu yang tidak akan terulang kembali. Balita yang gagal tumbuh selanjutnya akan mengalami keterlambatan perkembangan otak, otot, tulang serta keterlambatan perkembangan organ tubuh penting lainnya pada usia yang sangat dini,” jelas Weni.
Ia menambahkan, stunting tidak hanya soal kesehatan, melainkan isu multidimensi. Menurutnya, kesehatan hanya berkontribusi 30 persen, sisanya 70 persen dipengaruhi faktor non kesehatan.
“Pencegahan dan percepatan penurunan stunting memerlukan komitmen bersama. Integrasi dan kesinambungan langkah perlu dilakukan mulai dari keluarga, masyarakat, komunitas, organisasi profesi, dunia usaha, hingga seluruh unsur pemerintahan,” ucapnya.
Weni juga berpesan kepada seluruh tim pendamping keluarga agar menjaga kesehatan agar bisa menjalankan tugas dengan baik.
“Bapak Ibu tim pendamping diharapkan supaya selalu jaga kesehatan, rutin konsumsi vitamin, dan istirahat cukup. Sebagai pendamping keluarga, kita harus sehat dulu agar bisa turun ke masyarakat dan mencegah anak stunting di Kota Tanjungpinang,” harapnya.
Acara ditutup dengan penyerahan jaket secara simbolis kepada tim pendamping keluarga oleh Ketua TP PKK, didampingi Kadis Kesehatan, Kepala DP3APM Kota Tanjungpinang, serta perwakilan DP3APM Provinsi Kepri.