
KUTIPAN – Ada hal yang lebih rutin dari lomba panjat pinang setiap Agustus: banjir di Kampung Kolam. Warga sudah hafal polanya hujan deras sedikit, air naik, rumah terendam, lalu komentar di medsos penuh doa bercampur keluhan. Nah, kali ini Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, datang membawa kabar yang bikin warga agak bisa bernapas lega.
Di sela-sela Tasyakuran Arisan RT 004 dan RT 005 ke-26 yang disulap jadi ajang hiburan rakyat, Lis berdiri di tengah lapangan voli Kampung Kolam dan mengumumkan rencana membangun kolam retensi.
Bukan kolam renang, apalagi kolam pancing. Kolam retensi ini akan menampung aliran air hujan dan luapan laut di lahan seluas empat hektare.
“InsyaAllah tahun depan bisa terealisasi. Doakan bersama, mudah-mudahan persoalan banjir bisa kita atasi,” ujar Lis.
Lis tak berhenti di soal banjir. Ia juga mengingatkan, peringatan HUT ke-80 RI jangan cuma diisi lomba makan kerupuk atau tarik tambang. Katanya, yang penting adalah memberi contoh pada anak cucu agar cinta NKRI.
“Yang terpenting dari memperingati HUT RI adalah bagaimana kita memberi panutan agar anak cucu kita mencintai NKRI,” tegasnya.
Menurut Lis, lomba rakyat bukan sekadar seru-seruan. Panjat pinang misalnya, selain bikin keringetan, juga ngajarin strategi, gotong royong, dan kepahitan gagal bareng-bareng.
“Keberhasilan selalu lahir dari kerja keras dan kekompakan,” tambahnya.
Jadi, di satu acara yang sama, warga Kampung Kolam dapat dua hal: hiburan khas 17-an dan secercah harapan agar rumah mereka tidak lagi jadi lokasi syuting sinetron banjir tiap musim hujan.
Acara ini juga dihadiri Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik, dan Hukum Marzul Hendri, Camat Tanjungpinang Barat Haposan Siregar, Seklur Tanjungpinang Barat, ketua RT/RW, tokoh masyarakat, dan tentu saja warga yang sudah terlalu sering jadi saksi genangan air.