
KUTIPAN – Bayangkan Batam di musim hujan: bukan cuma air laut yang pasang, tapi air di jalanan juga ikut-ikutan eksis. Genangan muncul di spot-spot favoritnya mulai dari belakang hotel sampai persimpangan sibuk. Nah, Pemko Batam sepertinya sudah masuk mode “misi penyelamatan” 2025, lengkap dengan satgas, alat berat, dan rumah pompa yang namanya cukup romantis: Rumah Pompa Jodoh. Iya, Jodoh, seperti nama pasangan hidup, cuma yang ini tugasnya mengangkat air, bukan perasaan.
Seberapa Serius Proyek Drainase Ini?
Kepala Dinas Kominfo Batam, Rudi Panjaitan, menyebut targetnya nggak main-main: normalisasi drainase sepanjang 307,4 km dalam setahun.
“Kegiatan ini melibatkan 85 personel satgas yang terbagi dalam tiga tim, dilengkapi armada alat berat seperti amphibi, excavator long arm, dan dump truck,” jelasnya.
Lokasi rawan banjir seperti Tropicana Pasir Putih, Kavling Seraya Sambau, dan SPBU Bandara jadi sasaran pembersihan, plus rehabilitasi saluran yang sudah uzur.
Ada Apa di Balik Rumah Pompa Jodoh?
Selain main di jalur drainase, Pemko juga lagi membangun rumah pompa dengan kapasitas 1,5 meter kubik per detik, dilengkapi pompa lumpur, pintu air, dan bar screen.
“Kami juga menganggarkan pengadaan dua unit mobil pompa banjir untuk memperkuat respons cepat di lapangan,” tambah Rudi.
Ini semacam versi ‘mobil pemadam kebakaran’, tapi khusus buat air tergenang.
Batam Aman dari Banjir?
Optimisme tetap tinggi. “Dengan langkah terintegrasi dan kolaborasi lintas sektor, Pemko Batam optimistis upaya penanganan banjir akan berjalan efektif dan memberikan manfaat langsung bagi warga,” kata Rudi.
Tinggal harapannya, semua ini bukan cuma proyek yang indah di papan informasi, tapi juga nyata di jalanan saat hujan deras datang. Karena kalau cuma lihat alat berat diparkir di pinggir jalan, yang kering cuma dompet warga, bukan sepatunya.