
KUTIPAN – Pemerintah Kota Tanjungpinang menyatakan dukungan penuh terhadap program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Program ini ditujukan bagi siswa dari keluarga tidak mampu dan putus sekolah.
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, dalam rapat bersama kepala SD, SMP, dan SMA se-Kota Tanjungpinang pada Selasa (5/8/2025), menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melaporkan nama-nama siswa yang masuk kategori layak ke pemerintah pusat.
“Saya yakin untuk kondisi siswa siswi di lingkungan sekolah tentu kepala sekolah yang lebih memahami. Maka tolong didata segera mungkin bagi anak-anak yang masuk di dalam golongan keluarga tidak mampu, supaya disosialisasikan serta berikan pemahaman agar anak-anak keluarga tidak mampu, dan putus sekolah, bisa kita daftarkan ke Sekolah Rakyat,” jelas Lis.
Sekolah Rakyat akan dibangun oleh pemerintah pusat di kawasan Madong, dilengkapi fasilitas lengkap dan tanpa biaya sedikit pun bagi siswa.
“Maka manfaatkan kesempatan ini, bagi calon siswa yang berminat melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat. Untuk tahun 2025 ini disediakan kuota 100 peserta didik, dengan rincian 50 siswa untuk tingkat SD, 25 siswa tingkat SMP, dan 25 siswa tingkat SMA sederajat,” ujar Lis.
Sekolah Rakyat akan menanggung seluruh kebutuhan siswa, mulai dari delapan stel seragam, buku pelajaran, makan minum harian, hingga asrama untuk siswa dan guru.
Sekda Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, menyebut ada 9.308 anak yang tergolong miskin dan sangat miskin di Tanjungpinang dan berhak mengakses Sekolah Rakyat.
“Sasaran Sekolah Rakyat ini adalah untuk masyarakat yang belum pernah sekolah atau berhenti sekolah dikarenakan orang tua tidak mampu. Sesuai kategori usia SD maksimal 12 tahun, usia SMP maksimal 15 tahun dan SMA maksimal 18 tahun,” ungkap Zulhidayat.
Tak hanya itu, keluarga siswa yang terdaftar juga akan otomatis masuk dalam database prioritas penerima bantuan pemerintah.
“Pemerintah berkomitmen memberikan prioritas bantuan sosial bagi orang tua siswa Sekolah Rakyat, sebagai bentuk dukungan terhadap keluarga prasejahtera. Tidak hanya memuliakan siswa tidak mampu di Sekolah Rakyat, rencananya orang tua siswa juga akan dimuliakan negara. Jika ada bantuan seperti rumah sejahtera terpadu, prioritas penerimanya adalah orang tua siswa Sekolah Rakyat,” ujarnya.