
KUTIPAN – Fenomena belanja online melalui Jasa Titip (jastip) telah berkembang pesat, terutama di platform media sosial (medsos) seperti Instagram. Layanan ini memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk-produk dari luar negeri atau kota lain yang tidak tersedia di daerah mereka.
Meski menguntungkan, namun belakangan tren jastip ini kian meresahkan, banyak bermunculan modifikasi penipuan berbasis jastip. Konsumen yang tergiur harga dan penawaran menarik, akhirnya kehilangan uang tanpa pernah menerima barang.
Salah seorang warga Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Kunto (40) mengaku telah menjadi korban penipuan jastip oleh akun Instagram bernama Jastip Nike Asics New Balance Adidas Puma Dll 100% Ori (jastip.by.personalshopper) dengan 20,8 ribu pengikut.
Sore itu, Jumat (25/7/2025), Kunto yang tengah membuka Instagram melihat konten akun jastip.by.personalshopper melintas di beranda, menawarkan jasa titip pembelian vitamin peninggi badan anak (Tenten) yang berasal dari negara Korea.
Tertarik dengan produk tersebut, Kunto pun mulai berkomentar dan menanyakan bagaimana cara pemesanannya. Setelah terjadi interaksi, Ia diminta memesan barang lewat direct message (DM) Instagram.
Setelah melakukan perbincangan di DM Instagram, Kunto diminta pelaku mengirim data diri seperti nama penerima, alamat, dan nomor handphone. Pelaku juga meminta uang pembelian barang secara lunas, dengan alasan kekurangan uang untuk melakukan pembelian barang.
“Saya memang sudah lama menginginkan produk tersebut, ketika ada penawaran jasa titip saya terlalu naif dan percaya begitu saja untuk membayar secara lunas,” ucap Kunto.

Kunto mengungkapkan, selang beberapa hari ia dihubungi oleh nomor tak dikenal yakni (0813-3075-3083), seorang pria mengaku bernama Teguh dari pihak Bea Cukai.
Pria tersebut mengatakan bahwa barang pesanan saya melalui jasa titip telah ditangkap, terindikasi penyelundupan barang ilegal jaringan internasional.
“Terus dia menawarkan saya untuk membayar senilai Rp4,7 juta agar masalah tersebut bisa diselesaikan dan barangnya dikeluarkan. Kalau tidak bayar dia ngancam akan di proses hukum, dilaporkan ke Kepolisian,” ungkap Kunto.
Setelah menerima telfon itu, Kunto menghubungi admin jasa titip via Instagram, dan mempertanyakan masalah tersebut.
“Admin itu justru nyuruh saya ngaku kalau barang tersebut memang selundupan dan minta Bea Cukai yang nelfon sebelumnya terbitkan tagihan. Dia suruh saya bayar aja Rp4,7 juta dan menakuti saya dengan mengatakan daripada di penjara,” jelas Kunto.
Merasa tidak bersalah dan menyadari jastip tersebut adalah penipuan modus baru, Kunto lalu menghubungi orang yang mengaku pihak Bea Cukai tersebut untuk bertemu langsung, namun di tolak.
“Saya ajak bertemu langsung namun dia menolak dan marah-marah, kemudian nomor saya di blokir. Sekarang akses saya untuk menghubungi dia baik nomor Handphone, WhatsApp, dan Instagram di blokir. Jelas saya tertipu,” ujarnya.
Atas peristiwa ini, Kunto mengalami kerugian uang senilai Rp900 ribu. Ia pun meminta seluruh masyarakat untuk belajar darinya, lebih berhati-hati dan teliti sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa titip.
Kunto juga meminta pihak Bea Cukai untuk ikut andil mengusut kasus penipuan seperti ini karena pelaku mengaku dari pihak Bea Cukai.
“Tolong bantu laporkan akun Instagram penipu Jastip Nike Asics New Balance Adidas Puma Dll 100% Ori (jastip.by.personalshopper) ini. Kedepan saya berharap masyarakat lebih berhati-hati dan melakukan verifikasi serta melihat rekam jejak panjang akun sebelum menggunakan jasa tiitip, agar tidak menjadi korban seperti saya,” pungkasnya mengakhiri.
Berdasarkan penelusuran media ini, akun Instagram Jastip Nike Asics New Balance Adidas Puma Dll 100% Ori (jastip.by.personalshopper) tidak memilki akses lokasi dan telah melakukan perubahan nama pengguna sebanyak 2 kali sejak tahun 2013 lalu.
Melalui Aplikasi Get Contact, media ini juga menemukan nomor Handphone orang yang mengaku bernama Teguh dari pihak Bea Cukai ditandai “diberi nama” sebagai penipu.
(Ami)