
KUTIPAN – Desa Batu Berdaun, Lingga, Selasa pagi (2/7/25), jadi saksi semangat kolaborasi antara TNI Angkatan Laut dan masyarakat. Bukan untuk latihan tempur, bukan juga latihan renang, tapi… panen udang.
Yup, udang vaname. Bukan sembarang udang, tapi hasil kerja keras Kelompok Tani Tambak Udang Bestari yang digodok bersama Staf Potmar Lanal Dabo Singkep dalam kerangka besar yang diberi nama Kampung Bahari Nusantara.
Kegiatan panen ini dihadiri langsung oleh Komandan Lantamal IV Batam, Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko, S.E., M.Tr.Opsla., yang tak hanya datang untuk seremoni semata. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terima kasih sekaligus selamat kepada kelompok tani yang sudah berhasil bikin tambak udang ini jadi ladang rezeki baru.
“Tambak udang vaname ini sebagai wujud pembinaan kluster ekonomi dalam program Kampung Bahari Nusantara TNI AL, semoga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menambah penghasilan dan peningkatan perekonomian,” tegas Danlantamal IV.
Kegiatan ini tidak cuma sekadar panen lalu pulang. Di balik prosesnya, ada pembinaan potensi maritim yang dilakukan oleh Babinpotmar alias Bintara Pembina Potensi Maritim Lanal Dabo Singkep. Jadi, selain panen, ada penguatan kapasitas juga di situ. Lengkap.
Budidaya udang vaname ini bukan program iseng. TNI AL menyusunnya sebagai strategi jangka panjang untuk mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya di wilayah pesisir yang kerap dianggap jauh dari pusat pembangunan. Dengan pendekatan seperti ini, masyarakat bisa merasakan langsung dampak ekonomi dan sosial dari kehadiran TNI di tengah mereka.
Secara garis besar, program budidaya ini memang punya misi besar: meningkatkan produksi perikanan, mendukung program ketahanan pangan, dan memberdayakan masyarakat pesisir. Udang vaname pun dipilih bukan tanpa alasan—mudah dibudidayakan, punya nilai jual tinggi, dan cocok untuk daerah-daerah seperti Lingga yang dekat dengan sumber air laut bersih.
Acara panen ini pun dihadiri sederet petinggi TNI AL. Mulai dari Aspers Lantamal IV, Asintel Lantamal IV, Aslog Lantamal IV, hingga Danlanal Bintan, Danlanal Dabo Singkep, Danlanal Tarempa, dan Kafasharkan Mentigi. Para perwira pun hadir dari berbagai jajaran Lantamal IV Batam. Lengkap seperti rapat pleno, tapi nuansanya lebih segar karena aroma udang segar dan air tambak.
Bukan hanya seremonial, panen ini jadi penanda bahwa ketahanan pangan tak harus melulu lewat teori atau presentasi di hotel. Tapi bisa lewat lumpur tambak, kerja gotong royong, dan tangan-tangan yang mau belajar dan berbuat.***
Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos:
https://www.facebook.com/linggapikiranrakyat/
https://www.facebook.com/kutipan.dotco/