
KUTIPAN – Wakil Bupati Lingga, Novrizal, menyoroti kinerja Dinas Kebudayaan yang selama ini dinilai belum optimal dalam mengelola potensi wisata dan budaya daerah. Menurutnya, retribusi dari sektor kebudayaan yang selama ini hanya mengandalkan museum seharusnya bisa dikembangkan lebih luas. Hal itu diungkapkan Novrrizal usai memimpin rapat koordinasi PAD bersama sejumlah kepala dinas di Kantor Bapenda, pada Rabu (25/6/2025).
“Selama ini retribusinya cuma museum, padahal Lingga punya banyak budaya dan tempat-tempat menarik,” ujar Novrizal.
Novrizal menjelaskan bahwa Lingga memiliki sejumlah situs bersejarah yang bisa dikemas dalam satu paket wisata terpadu. Beberapa di antaranya adalah kawasan Istana Damnah, Makam Bukit Cengkeh, Makam Merah, dan Masjid Sultan.
“Sudah diberi saran kepada Dinas Kebudayaan bagaimana untuk mengemas ini menjadi satu paket, tetapi pintu masuknya di museum. Ketika mereka masuk ke museum, sudah bisa menikmati kawasan Istana Damnah, Makam Bukit Cengkeh, Makam Merah dan Masjid Sultan. Ini harus dikemas,” katanya.
Novrizal juga menyebutkan perlunya inovasi dari Dinas Kebudayaan dalam menyediakan fasilitas pendukung agar wisatawan bisa dengan mudah mengakses destinasi tersebut.
“Ke depannya nanti tantangannya bagaimana Dinas Kebudayaan membuat fasilitasnya. Bisa jadi ketika sampai di museum disediakan semacam kendaraan odong-odong untuk berkeliling kawasan dan itu adalah potensi yang belum termanfaatkan,” terangnya.
Semua OPD Harus Berkontribusi
Rapat koordinasi PAD yang digelar selama dua hari, yakni Rabu dan Kamis (25-26 Juni 2025), mengangkat tema besar peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki potensi pendapatan diminta memaparkan capaian, proyeksi, dan strategi peningkatan PAD secara konkret.
“PAD ini bukan hanya urusan Bapenda, tapi urusan kita bersama,” tegas Novrizal.
Agenda ini juga menjadi forum kesepakatan antara Wakil Bupati dan pimpinan perangkat daerah dalam menyusun target yang realistis namun tetap progresif, sebagai upaya mendukung kemandirian fiskal daerah.
Dua Hari Rapat, Dua Gelombang OPD
Rapat hari pertama, Rabu (25/6/2025), dihadiri oleh:
-
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
-
Dinas Perhubungan
-
Dinas Lingkungan Hidup
-
Dinas Kebudayaan
-
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
-
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pada Kamis (26/6/2025), giliran perangkat daerah lainnya yang mengikuti rapat, yakni:
-
Dinas Kesehatan
-
Dinas Pariwisata
-
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
-
Dinas Penanaman Modal dan PTSP
-
Dinas Perikanan
-
Dinas Komunikasi dan Informatika
-
RSUD Dabo dan RSUD Encek Maryam
Setiap OPD diminta menyampaikan estimasi target pendapatan dan peluang retribusi dari sektor masing-masing. Tak hanya kepala dinas, pejabat eselon III dan IV serta direktur rumah sakit juga turut hadir.
Hasil dari rapat ini akan digunakan sebagai dasar penyusunan perubahan anggaran tahun berjalan dan menjadi referensi evaluasi kinerja perangkat daerah.
“Kami ingin memastikan semua OPD memiliki kontribusi jelas terhadap PAD, bukan hanya sebagai pelaksana program, tapi juga sebagai penggerak pendapatan,” pungkas Novrizal.
Laporan: Yuanda Editor: Fikri
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos: