
KUTIPAN – Kalau bicara soal lampu jalan, banyak yang mikirnya sepele. Tapi kalau lampu-lampu itu mati, barulah terasa repotnya: jalanan jadi gelap, rawan kecelakaan, apalagi buat warga yang pulang malam. Untungnya, Pemerintah Kota Tanjungpinang peka sama hal ini.
Wali Kota Lis Darmansyah bilang, sekarang pihaknya lagi getol memperbaiki dan mengoptimalkan Penerangan Jalan Umum (PJU) yang sudah ada. Bukan sekadar ganti baru, tapi justru mengecek satu per satu lampu yang selama ini mangkrak dan butuh disentuh.
“Selama ini, lampu jalan tidak pernah dilakukan pemeliharaan selama bertahun-tahun. Karena itu, saat ini sedang kita periksa satu per satu untuk mengetahui mana yang rusak dan segera diperbaiki,” ujar Lis usai menghadiri Bazar Murah di Pasar Tani Batu 10, Sabtu (31/5/2025).
Daripada beli baru—yang jelas-jelas butuh biaya lebih besar—Pemko Tanjungpinang milih cara cerdas: manfaatkan yang ada dulu. Udah dua hari timnya keliling, cek kondisi PJU yang selama ini cuma jadi penghias tiang tanpa fungsi. Perbaikannya bukan tambal sulam ala kadarnya, tapi bagian dari efisiensi anggaran yang tetap ngasih hasil maksimal.
“Kita lebih memberdayakan yang ada karena kalau harus ganti baru, biayanya besar,” jelasnya.
Tapi bukan berarti inovasi berhenti di situ. Justru Lis lagi punya rencana jangka panjang yang nggak cuma bikin jalanan terang, tapi juga ramah lingkungan: lampu tenaga surya alias solar cell. Perlahan tapi pasti, penerangan di Tanjungpinang bakal diarahkan ke sana.
“Ke depan, secara bertahap kita akan gunakan lampu jalan dengan solar cell,” katanya. Bahkan sempat mampir ke pabrik solar cell di Batam. Yang bikin tambah semangat, pemilik pabrik itu ternyata alumni SMK dari Tanjungpinang sendiri.
Langsung deh terpikir peluang emas: anak-anak SMK bisa magang di situ. Kalau hasil magangnya bagus, bisa langsung kerja. Bukan cuma soal pencahayaan kota yang makin baik, tapi juga peluang kerja buat anak muda lokal yang makin terbuka.
“Kita harapkan anak-anak SMK di Tanjungpinang bisa magang di sana. Kalau hasilnya bagus, mereka bisa langsung diserap menjadi tenaga kerja,” ujar Lis.
Nah, ini baru namanya program yang punya efek domino: dari perbaikan lampu jalan, berlanjut ke efisiensi anggaran, berujung pada energi terbarukan, dan ditutup dengan peluang kerja untuk generasi muda. Satu kebijakan, banyak manfaat.
Lampu jalan mungkin kelihatan kecil, tapi dari sanalah jalanan jadi aman, kota terasa hidup, dan masa depan bisa lebih terang—secara harfiah maupun harapan.
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos:
https://www.facebook.com/linggapikiranrakyat/
https://www.facebook.com/kutipan.dotco/
Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.