
KUTIPAN – Ada yang khas dari malam takbiran di Tanjungpinang. Bukan cuma gema “Allahu Akbar” yang membahana dari masjid ke jalan-jalan, tapi juga parade kreativitas warga yang seolah berkata: “Ini tradisi kami, dan kami bangga.”
Dan rupanya, pemerintah kota juga tidak tinggal diam. Di bawah komando Wali Kota Lis Darmansyah, Lomba Pawai Takbir bukan cuma jadi agenda hiburan menjelang lebaran, tapi sudah naik kelas: jadi simbol keteguhan merawat warisan religius dan budaya di tengah kota yang makin melek digital.
Rabu, 28 Mei 2025, bertempat di Ruang Rapat Lantai 3 Kantor Wali Kota, hadiah lomba resmi diserahkan. Jangan bayangkan suasana kaku. Yang datang adalah para juara dari berbagai kategori—dari yang top 3 sampai Harapan VII. Semua hadir dengan wajah sumringah, bawa semangat dan mungkin juga sedikit deg-degan soal hadiah.
Lis Darmansyah, dengan gaya khas pemimpin yang tak sekadar simbolik, langsung memberikan hadiah simbolis itu. Dalam sambutannya, beliau tak pelit pujian. “Saya mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang. Ini adalah hasil dari dedikasi dan kebersamaan yang luar biasa,” katanya.
Tapi, tentu bukan cuma soal menang-menangan. Bagi Lis, ini soal menjaga akar. “Mari kita jadikan kegiatan seperti ini sebagai bagian dari upaya kita untuk mempertahankan nilai-nilai religius dan budaya dalam kehidupan bermasyarakat,” lanjutnya.
Kalau kamu pikir ini hanya seremonial belaka, tunggu dulu. Lis bahkan menegaskan niat jangka panjang: tradisi takbiran harus jadi agenda tahunan yang terus hidup, meski zaman berubah. “Kita tidak ingin tradisi seperti ini hilang di tengah arus modernisasi,” tegasnya.
Dan agar tidak berhenti di omongan doang, Lis juga memastikan hadiah benar-benar sampai ke tangan yang berhak. “Saya juga mengingatkan kepada seluruh OPD terkait, khususnya bagian Kesejahteraan Rakyat, agar segera menyelesaikan seluruh proses administrasi dan penyerahan hadiah hari ini juga,” tutupnya.
Arahan itu disambar cepat oleh Yenni Haryantie, Kepala Bagian Kesra, yang tampaknya sudah siap tempur. “Proses penyerahan hadiah secara administratif telah kami siapkan, dan InsyaAllah seluruhnya akan terselesaikan pada hari ini,” ujarnya. Nggak cuma itu, ia juga menyampaikan bahwa dewan juri dipilih dari tokoh agama, budaya, dan masyarakat. Jadi bukan asal tunjuk.
Dengan segala antusiasme dan dukungan dari berbagai lini, Pawai Takbir di Tanjungpinang bukan cuma soal gegap gempita satu malam. Tapi soal membuktikan bahwa tradisi masih punya tempat di tengah hiruk-pikuk kehidupan urban yang makin serba cepat.***
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos:
https://www.facebook.com/linggapikiranrakyat/
https://www.facebook.com/kutipan.dotco/
Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.