
KUTIPAN – Kepolisian Resor Malang melalui Polsek Gedangan mengambil langkah tegas dengan memberikan pembinaan kepada delapan pelajar yang terlibat dalam aksi perang sarung di Kecamatan Gedangan. Pembinaan ini dilakukan setelah menerima laporan dari masyarakat mengenai kejadian yang terjadi pada Senin (10/3/2025) dini hari di Jalan Raya Dusun Krajan, Desa Sumberejo.
Kapolsek Gedangan, AKP Slamet Subagyo, memimpin langsung kegiatan pembinaan yang digelar pada Senin malam (10/3/2025) di Balai Desa Sumberejo. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perangkat desa, unsur Muspika Kecamatan Gedangan, serta orang tua para pelajar yang terlibat.
“Delapan pelajar ini kita hadirkan bersama orang tuanya untuk diberikan pembinaan. Mereka juga wajib membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya, yang disaksikan orang tua dan perangkat desa,” kata AKP Slamet Subagyo.
Selain diberikan pembinaan, para pelajar juga diminta untuk meminta maaf kepada orang tua mereka secara langsung. Kapolsek Gedangan menegaskan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi perilaku anak, terutama pada malam hari.
“Kami mengingatkan para orang tua untuk meningkatkan pengawasan. Jangan sampai anak-anaknya terlibat kegiatan berbahaya seperti perang sarung, yang bisa mengganggu ketertiban masyarakat dan membahayakan keselamatan,” tegasnya.
Delapan pelajar yang terlibat dalam kejadian tersebut terdiri dari siswa aktif hingga yang telah putus sekolah, dengan rentang usia antara 13 hingga 17 tahun. Sebagian besar berasal dari sekolah tingkat SMP dan SMK, serta ada yang tidak melanjutkan pendidikan.
Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, mengapresiasi langkah cepat Polsek Gedangan dalam merespons keresahan masyarakat. Menurutnya, tindakan pembinaan ini merupakan langkah preventif yang penting agar gangguan kamtibmas dapat ditekan sejak dini.
“Polsek Gedangan telah bergerak cepat melakukan pembinaan. Ini langkah penting untuk mencegah aksi-aksi serupa terulang. Kita semua tahu, perang sarung ini bukan sekadar kenakalan remaja, tapi bisa memicu kekerasan dan merugikan banyak pihak,” ujar AKP Bambang.
AKP Bambang juga menekankan bahwa Polres Malang terus mendorong seluruh jajaran untuk aktif dalam upaya pencegahan, khususnya jelang bulan Ramadan, yang sering kali diwarnai dengan perang sarung dan kenakalan remaja lainnya.
“Kami minta para orang tua, guru, dan tokoh masyarakat ikut berperan. Kepolisian tidak bisa bekerja sendiri. Kesadaran bersama harus dibangun agar generasi muda tidak terjerumus ke perilaku negatif,”