KUTIPAN – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Tanjungbalai Karimun menggelar panen raya hasil perkebunan pada, Selasa (24/12/2024) di area Sarana Asimilasi dan Edukasi Rutan Karimun.
Kepala Rutan Kelas IIB Karimun, Arjiunna bersama Pejabat Struktural secara simbolis melakukan panen raya.
Arjiunna mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud dukungan terhadap program ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden dan diimplementasikan melalui program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.
Panen raya kali ini difokuskan pada hasil kebun kangkung dan pare.
“Alhamdulillah kami bisa panen kangkung di kebun Rutan dengan total produksi mencapai sekitar 40 kg dan Pare 30 kg,” kata Arjiunna.
“Hasil tersebut merupakan bagian dari program pembinaan yang dikelola oleh petugas rutan Karimun,” tambahnya.
Selain kangkung dan pare, ungkap Arjiunna, area kebun juga ditanami berbagai komoditas lain seperti bawang dayak, tomat, cabai dan jagung.
Hasil panen sebagian dijual kepada pihak ketiga yang telah menjalin kerja sama dengan Rutan Karimun, sementara sebagian lainnya dikonsumsi langsung oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan diberikan kepada warga sekitar.
Pihaknya juga mengapresiasi upaya WBP dan petugas yang terlibat dalam program perkebunan ini.
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi WBP. Mereka mendapatkan pelatihan keterampilan di bidang perkebunan dan pertanian, yang nantinya dapat menjadi bekal untuk hidup mandiri setelah menyelesaikan masa pidana,” ujar Arjiunna.
Dia menambahkan, keberlanjutan program ini menjadi prioritas untuk mendukung kemandirian pangan Rutan Karimun dan meningkatkan keterampilan WBP.
“Kami berharap, ke depan hasil perkebunan ini dapat semakin produktif sehingga memberikan manfaat yang lebih besar, baik untuk kebutuhan internal maupun untuk kerja sama dengan pihak luar,” ungkapnya.
Program perkebunan ini, lanjutnya, tidak hanya menjadi langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan, tetapi juga sebagai sarana pembinaan yang berorientasi pada kemandirian dan pemberdayaan WBP.
“Dengan adanya kegiatan ini, Kami berharap dapat terus berkontribusi positif dalam mencetak generasi WBP yang siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan baru,” pungkasnya mengakhiri.
(Ami)