KUTIPAN – Tim Narko 10 Sat Narkoba Polresta Kendari kembali menunjukkan ketangguhannya dalam memberantas peredaran narkoba di Kota Kendari. Kali ini, seorang pria berinisial E alias Eky berhasil diringkus di sebuah indekos di Lorong Maleo, Jalan A.H Jendral Nasution, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, pada Kamis (12/12/24) malam.
Penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat yang resah dengan maraknya peredaran narkoba di wilayah tersebut. Menindaklanjuti informasi itu, tim melakukan penyelidikan hingga akhirnya menggerebek lokasi tempat Eky berada.
“Kami tim Narko 10 dari Sat Narkoba Polresta Kendari dalam rangka Operasi Sikat Anoa 2024 berhasil mengamankan salah satu target operasi kami berinisial E alias Eky di sebuah kos di area Andonohu,” ungkap Kanit 1 Sat Res Narkoba Polresta Kendari, Ipda Ariel Mogens Ginting, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (18/12/24).
Saat penggerebekan, polisi menemukan 25 paket sabu siap edar yang disimpan dalam kantong plastik hitam. Barang bukti ini ditemukan setelah petugas menggeledah indekos dengan disaksikan Ketua RT setempat.
“Saat kami amankan, Eky sedang berkumpul dengan teman-temannya di kos. Dari hasil penggeledahan, kami mendapatkan 25 paket narkoba jenis sabu yang siap untuk diedarkan,” jelas Ariel.
Berdasarkan pemeriksaan telepon genggam pelaku, polisi menemukan bukti komunikasi antara Eky dan seorang narapidana di Lapas Kendari, yang diduga sebagai bos jaringan narkoba ini. Dari percakapan tersebut, Eky mengirimkan lokasi penyimpanan sabu di empat titik di Kendari.
“Dari hasil interogasi, pelaku mengaku sudah tiga kali menerima paket sabu dari bosnya di lapas untuk diedarkan. Kami berhasil menelusuri empat lokasi penyimpanan sabu itu, yaitu di Jalan Baru dekat The Park Kendari, samping TVRI, perempatan Warkop 21 di THR, dan Jalan Chairil Anwar,” ujar Ariel.
Eky mengaku nekat menjadi pengedar karena sulit mendapatkan pekerjaan. Ia diketahui merantau dari Konawe Selatan ke Kendari. Saat ini, ia ditahan di Polresta Kendari untuk proses hukum lebih lanjut.
Sementara itu, tiga rekan Eky yang turut diamankan dalam penggerebekan telah diperiksa dan dinyatakan tidak terlibat dalam peredaran narkoba. Mereka kini telah dikembalikan ke keluarganya masing-masing.
“Motif pelaku adalah faktor ekonomi, karena belum mendapatkan pekerjaan. Namun, kami akan terus mendalami jaringan ini,” pungkas Ariel.