KUTIPAN – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengunjungi lokasi pembangunan Underpass Joglo di Surakarta, Jawa Tengah, pada Sabtu (16/11/2024). Proyek Strategi Nasional (PSN) ini dirancang untuk mengatasi kemacetan di Simpang Joglo, yang sering terhambat oleh perlintasan kereta api dan pertemuan beberapa ruas jalan utama.
“Kami optimis proyek ini selesai sesuai target dan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Surakarta. Ini tidak hanya soal kelancaran lalu lintas, tetapi juga berdampak pada ekonomi dan sosial,” ujar Dody dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Minggu (17/11/2024 ).
Strategi Proyek yang Menjanjikan Efisiensi Tinggi
Proyek ini dikelola oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta di bawah Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga. Hingga 15 November 2024, progres fisiknya telah mencapai 87 persen. Menteri Dody memastikan bahwa pembangunan ini akan selesai sesuai jadwal kontrak, yakni pada 20 Desember 2024.
“Dengan panjang total 1.025 meter, termasuk struktur underpass sepanjang 450 meter dan lebar 18,3 meter, underpass ini menghubungkan tujuh ruas jalan strategis seperti Jalan Sumpah Pemuda dan Jalan Solo-Purwodadi,” jelas Dody.
Dengan anggaran sebesar Rp284,7 miliar dari APBN, pembangunan ini diproyeksikan mengurangi waktu tempuh kendaraan dari 5,12 menit menjadi hanya 0,6 menit. Kepala BBPJN Jawa Tengah-DIY, Khusairi, menambahkan, “Kecepatan kendaraan meningkat dari 15 km/jam menjadi 50 km/jam, menghemat biaya operasional hingga Rp3,27 juta per jam.”
Teknologi Konstruksi dan Sentuhan Budaya Lokal
Untuk memastikan kualitas, proyek ini menggunakan metode dinding diafragma untuk mengatasi rembesan air tanah dan potongan tiang di bawah jalur kereta api guna menjaga stabilitas. Struktur utama menggunakan T-beam , dan underpass ini dirancang dengan ruang terbuka hijau, 300 pohon, serta ornamen dinding bermotif Kembang Edi Peni khas Solo.
“Proyek ini merepresentasikan modernisasi infrastruktur tanpa melupakan budaya lokal,” tambah Menteri Dody.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Menteri Dody juga menyoroti dampak ekonomi dari proyek ini. “Simpang Joglo akan menjadi jalur utama, dampaknya pasti terasa, bahkan warung nasi liwet di sekitar sini akan lebih ramai,” ujarnya optimis.
Selain kelancaran lalu lintas, proyek ini diharapkan membawa efek positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Akses yang lebih cepat dapat mendukung distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan daya tarik wisata di kawasan Surakarta.
Didampingi Tim Ahli
Dalam kunjungannya, Menteri Dody didampingi oleh Dirjen Bina Marga, Rachman Arief Dienaputra, Kepala BBPJN Jawa Tengah-DIY, Khusairi, dan Kepala BBWS Bengawan Solo, Maryadi Utama. Tim ini memastikan bahwa proyek berjalan sesuai standar, baik dari segi teknis maupun estetika.
Proyek Underpass Joglo tidak hanya menjadi solusi jangka panjang untuk kemacetan di Surakarta, tetapi juga simbol kolaborasi antara modernisasi dan pelestarian budaya lokal.