KUTIPAN – Dalam sesi tanya jawab debat pasangan calon (Paslon) Pilkada Lingga 2024 yang berlangsung di Gedung Nasional, Dabo Singkep, Selasa malam 12 November 2024, isu terkait sumber daya manusia (SDM) dan investasi menjadi sorotan. Pasangan calon nomor urut 2, melalui Calon Wakil Bupati Muhammad Ishak, mengajukan pertanyaan tajam kepada Paslon nomor urut 1 mengenai kesiapan SDM lokal dalam mengisi peluang kerja yang akan muncul dari investasi besar yang diharapkan masuk ke Kabupaten Lingga.
Muhammad Ishak menanyakan langkah-langkah konkrit Paslon nomor urut 1 dalam mempersiapkan SDM yang berbudaya dan kompetitif. Menurutnya, masyarakat Lingga harus dipastikan mampu menjadi pelaku utama di sektor-sektor yang akan tercipta melalui investasi, bukan sekadar menjadi penonton di daerah sendiri.
“Saya mendengar dari kampanye Paslon 1, akan ada investasi besar yang datang ke Lingga. Bagaimana langkah-langkah konkrit yang akan diambil?” ujar Ishak saat menyampaikan pertanyaannya pada Nizar-Novrizal di hadapan para hadirin saat itu.
Jawaban Novrizal: Komitmen pada Investasi dan Pengembangan SDM
Calon Wakil Bupati nomor urut 1, Novrizal, menjawab pertanyaan tersebut dengan menyampaikan komitmen untuk mendukung masuknya investasi ke Lingga yang diyakini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian serta menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat. Salah satu investasi yang dikabarkan akan masuk adalah pembangunan smelter alumina di Pulau Singkep, yang sesuai dengan kebijakan dalam Peraturan Menteri Koordinator.
“Ketika investasi masuk, butuh proses 2-3 tahun untuk pelaksanaannya,” jelas Novrizal, menekankan bahwa dalam kurun waktu tersebut, pemerintah daerah akan menyediakan pelatihan vokasi yang dikelola oleh dinas terkait, guna memastikan kesiapan tenaga kerja lokal untuk mendukung proyek-proyek besar tersebut .
Alias Wello: Beban Pelatihan Ditanggung Investor
Menangapi jawaban dari Paslon nomor urut 1, Calon Bupati nomor urut 2, Alias Wello, memberikan saran praktis berdasarkan pengalamannya dalam konsorsium pembangunan di Kalimantan Tengah. Ia menegaskan bahwa beban biaya pelatihan sebaiknya tidak ditanggung oleh anggaran daerah melainkan oleh pihak investor yang akan berinvestasi di Lingga.
“Pemerintah sebaiknya tidak mengeluarkan biaya untuk pelatihan-pelatihan. Beban pelatihan harus dibebankan kepada investor yang akan masuk ke daerah kita,” ujar Alias Wello dengan tegas, mengingatkan agar daerah tidak terbebani dengan pengeluaran yang tidak perlu.
Tanggapan Muhammad Nizar: Apresiasi dan Komitmen Koordinasi
Menanganggapi saran dari Alias Wello, Calon Bupati Lingga nomor urut 1, Muhammad Nizar, mengapresiasi masukan tersebut. Ia menjelaskan bahwa jika terpilih, ia dan Novrizal berkomitmen untuk menjalankan program-program yang mendukung pengembangan SDM tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lingga.
“Kami sudah berkoordinasi dengan OPD teknis dan calon investor. Sudah ada pembicaraan dan pertemuan, dan pelatihan di awal nanti akan dikelola oleh OPD teknis yang anggarannya bersumber dari pihak ketiga,” terang Nizar, memberikan penegasan bahwa langkah-langkah konkrit telah disiapkan untuk mewujudkan SDM yang siap berdaya saing.
Optimisme Terhadap Investasi di Lingga
Debat ini menampilkan komitmen dari Paslon Nizar-Novrizal dalam menyambut investasi dan kesiapan membangun SDM yang mampu bersaing. Paslon nomor urut 1, Nizar-Novrizal, menampilkan optimisme terhadap keberhasilan menciptakan iklim investasi inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Lingga. Dengan program pengembangan SDM yang telah direncanakan, mereka berharap bahwa investasi yang masuk dapat dinikmati oleh masyarakat lokal dan mendorong kesejahteraan daerah secara merata.(Yuanda/Rahmat)