KUTIPAN – Kementerian Agama (Kemenag) meraih penghargaan sebagai Penyelenggara Inovasi Pelayanan Publik Terbaik Tahun 2024 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam acara Gebyar Pelayanan Prima yang digelar di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri PANRB Azwar Anas mengapresiasi komitmen Kemenag dalam melakukan reformasi dan inovasi di bidang tata kelola birokrasi. “Ketika pertama kali saya menjabat sebagai Menteri PANRB, salah satu kementerian dengan permasalahan data kepegawaian yang kompleks adalah Kementerian Agama. Namun, berkat kolaborasi dengan Bapak Menteri Agama, kini data kepegawaian Kemenag sudah rapi dengan progres 90 persen,” ujar Azwar Anas disambut tepuk tangan para undangan.
Acara tersebut turut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Pada momen yang sama, Kemenag juga menerima dua penghargaan tambahan. Kanwil Kemenag Provinsi Bali berhasil masuk dalam 10 besar Kelompok Kementerian pada PEKPPP 2024 dengan predikat Pelayanan Prima, sementara Kantor Kemenag Kabupaten Bantul dinobatkan sebagai Penyelenggara Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan Terbaik 2024.
Transformasi Digital dalam Layanan Keagamaan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan ini. Ia menekankan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag yang terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Saya bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh ASN Kemenag yang siap bekerja keras menciptakan inovasi-inovasi berdampak guna meningkatkan kualitas layanan publik. Ini adalah hasil kerja bersama yang patut kita banggakan,” ungkap Yaqut.
Di bawah kepemimpinannya, Kemenag telah mengimplementasikan transformasi digital melalui Pusaka SuperApp yang memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan keagamaan. Tak hanya itu, sejumlah inovasi juga diluncurkan untuk meningkatkan mutu layanan, seperti program Haji Ramah Lansia, Sertifikasi Halal Gratis (Sehati), Revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA), Kemandirian Pesantren, hingga Cyber Islamic University (CIU).
Inovasi Layanan untuk Semua Agama
Selain berfokus pada peningkatan layanan internal, Kemenag juga memastikan agar semua agama di Indonesia dapat merasakan dampak dari inovasi-inovasi ini. Inisiatif tersebut mencakup penyediaan Kitab Suci Upadesa Braille bagi umat Hindu, Dhammapada Braille bagi umat Buddha, serta Injil Bahasa Isyarat bagi umat Kristen dan Katolik.
Komitmen Kemenag dalam menjaga keterbukaan informasi juga mendapat apresiasi dari Komisi Informasi Pusat (KIP) yang menobatkan Kemenag sebagai Lembaga Informatif dalam hal transparansi dan keterbukaan informasi publik. Selain itu, Kemenag memperoleh predikat “Baik” dalam Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Era Baru Pelayanan Keagamaan di Indonesia
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa penghargaan ini bukanlah akhir dari perjalanan reformasi, melainkan sebuah awal baru untuk terus berinovasi.
“Saya berharap inovasi-inovasi ini dapat terus berlanjut. Ini bukanlah akhir, melainkan awal dari era baru pelayanan pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia. Jangan berhenti untuk berinovasi,” pungkas Yaqut.
Dengan berbagai penghargaan dan pencapaian tersebut, Kemenag berhasil menunjukkan bahwa reformasi birokrasi dan inovasi layanan publik dapat berdampak nyata pada kualitas pelayanan keagamaan di Indonesia. Transformasi yang dilakukan Kemenag ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kementerian dan lembaga lainnya untuk terus berinovasi demi memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.