KUTIPAN – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang kembali menunjukkan komitmen kuat dalam penanggulangan penyakit menular seperti AIDS, Tuberkulosis (TB), dan malaria. Keberhasilan tersebut diapresiasi secara nasional dengan diterimanya sertifikat penghargaan yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes), Muhammad Subuh, pada Selasa (17/9/2024) malam di Hotel Beston Palembang.
Penjabat (Pj.) Wali Kota Tanjungpinang yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB, Rustam, menerima penghargaan ini dengan bangga.
“Alhamdulillah, penghargaan ini merupakan wujud komitmen Pemko Tanjungpinang dalam menjaga kesehatan masyarakat serta menurunkan risiko penyebaran penyakit menular di wilayah kota,” ungkap Rustam.
Penanganan AIDS, TB, dan malaria menjadi salah satu prioritas utama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pemko Tanjungpinang berperan aktif dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut melalui berbagai program strategis yang melibatkan kerjasama lintas sektor, yang pada akhirnya membawa hasil positif bagi kesehatan masyarakat.
Rustam menjelaskan bahwa salah satu fokus Pemko Tanjungpinang adalah memperluas deteksi dini bagi masyarakat yang berisiko tertular HIV/AIDS. Upaya ini mencakup pengembangan layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan (PDP) di seluruh puskesmas, serta penyediaan layanan mobile Voluntary Counselling and Testing (VCT). Kerjasama dengan dokter praktek mandiri dan klinik swasta juga diperkuat untuk memastikan masyarakat yang membutuhkan mendapatkan layanan secara cepat dan tepat.
Selain itu, Pemko Tanjungpinang juga aktif menjalankan kampanye “ABAT” (Aku Bangga Aku Tahu), sebuah program yang dirancang untuk memberikan edukasi kepada kelompok yang berisiko tertular HIV/AIDS.
Dalam penanggulangan TB, Pemko Tanjungpinang telah melakukan skrining aktif terhadap masyarakat, termasuk di pesantren, posyandu, posbindu, swalayan, hingga tempat kerja.
Rustam menambahkan bahwa pemeriksaan secara aktif dilakukan di rumah tahanan menggunakan teknologi Test Cepat Molekuler (TCM), sehingga deteksi dini terhadap kasus TB dapat dilakukan lebih efektif.
“Kami juga membentuk tim percepatan penanggulangan TB serta bekerjasama dengan Yayasan Peduli TB, dokter praktek mandiri, dan klinik swasta guna memastikan kelancaran distribusi logistik bagi pengobatan,” terang Rustam.
Meski kota Tanjungpinang telah berhasil mencapai eliminasi malaria sejak 2014, upaya pencegahan tetap dilakukan secara intensif untuk memastikan penyakit tersebut tidak kembali muncul. Pemko Tanjungpinang terus menjaga lingkungan dari potensi berkembangnya nyamuk Anopheles yang dikenal sebagai vektor malaria.
Rustam menekankan bahwa skrining dan pengobatan kasus malaria terus dijalankan, terutama melalui kemitraan dengan berbagai pihak untuk mencegah timbulnya kasus baru.
Pencapaian ini merupakan bukti nyata komitmen Pemko Tanjungpinang dalam menjaga kesehatan masyarakat melalui program-program strategis yang melibatkan berbagai pihak. Apresiasi yang diterima pada acara tersebut tidak hanya menjadi penghargaan simbolis, namun juga sebagai dorongan bagi Pemko Tanjungpinang untuk terus memperkuat upaya penanggulangan penyakit menular di masa mendatang