KUTIPAN – Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Batam, Kepulauan Riau, mengungkapkan bahwa seorang buronan yang merupakan Mantan Walikota Bamban, Filipina, Alice Guo (AG), berhasil melarikan diri ke Jakarta. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Kantor Imigrasi Batam, Samuel Toba, dalam konferensi pers pada Senin, 26 Agustus 2024 terkait hasil Operasi Jagratara II.
“Terkait satu WNA berinisial AG, konon katanya mantan Wali Kota, saat ini diketahui sudah berangkat ke Jakarta. Tim imigrasi di sana dan imigrasi otoritas Filipina tengah mencari keberadaannya,” ungkap Samuel dalam pernyataannya.
AG bukan satu-satunya buronan yang berhasil meloloskan diri dari Batam. Samuel juga mengungkap bahwa buronan lain, berinisial WG, telah berhasil meninggalkan Batam dan saat ini berada di Hong Kong.
“Terkait satu lainnya yang berhasil berangkat ke Hong Kong. Dia berhasil meninggalkan Batam sesaat sebelum surat DPO dikeluarkan oleh otoritas Filipina,” jelasnya.
Menurut Samuel, informasi ini diperoleh dari pihak Imigrasi Filipina yang turut serta dalam pencarian empat buronan tersebut. DPO (Daftar Pencarian Orang) untuk keempat WNA asal Filipina ini baru dikeluarkan pada 19 Agustus lalu oleh otoritas Filipina.
Meski dua dari empat buronan telah meloloskan diri, Imigrasi Batam berhasil mengamankan dua buronan lainnya, yakni SG (40) dan KO (24), yang berusaha melarikan diri ke Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Batam Center. Kedua tersangka ini telah diserahkan kepada Biro Imigrasi Filipina untuk proses lebih lanjut.
Samuel juga menyebutkan adanya keterlibatan Warga Negara Singapura, berinisial ZJ, yang diduga membantu pelarian buronan asal Filipina ke Batam. ZJ disebut-sebut turut serta dalam membantu pemesanan kamar hotel bagi para buronan.
“WN Singapura ini turut membantu, dan sekarang sudah tidak ada di Indonesia,” kata Samuel.
Kasus ini menyoroti kompleksitas dan tantangan dalam mengendalikan pelarian buronan internasional, serta kerjasama lintas negara dalam penegakan hukum. Imigrasi Batam dan otoritas terkait kini tengah memperketat pengawasan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.