KUTIPAN – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes) Kota Tanjungpinang baru aja ngadain acara keren nih, guys! Mereka menggelar orientasi Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) di Hotel Aston Tanjungpinang, Selasa (13/8/2024) kemarin. Acara yang berlangsung selama empat hari ini diikuti sama 64 tenaga kesehatan (nakes) dari berbagai puskesmas di Tanjungpinang.
Kepala Dinkes Tanjungpinang, Rustam, mengungkapkan tujuan dari orientasi ini. “Orientasi dilakukan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam implementasi layanan kesehatan primer pada masing-masing klaster yang menjadi tanggung jawabnya,” ujar Rustam. Dengan kata lain, para nakes bakal dibekali ilmu dan skill baru buat ngurusin lima klaster layanan primer, yaitu klaster manajemen, kesehatan ibu dan anak, dewasa dan lanjut usia, pencegahan dan pengendalian penyakit, serta lintas klaster.
Peserta orientasi ini terdiri dari ketua tim kerja dan penanggung jawab masing-masing klaster di Dinkes, yang berjumlah 6 orang. Selain itu, ada juga ketua tim kerja dan penanggung jawab klaster di 8 puskesmas, serta petugas dari puskesmas pembantu dan fasilitator dinkes. Jadi, bisa dibilang, acara ini benar-benar serius deh dalam mempersiapkan nakes Tanjungpinang buat bawa perubahan di layanan kesehatan.
Nah, buat kalian yang belum tahu, Dinkes Tanjungpinang sebelumnya udah melaunching implementasi layanan kesehatan primer di tiga puskesmas, yaitu Puskesmas Batu 10, Puskesmas Sei Jang, dan Puskesmas Kampung Bugis pada 1 Agustus 2024 lalu. Acara launching tersebut dilakukan langsung oleh Pj Wali Kota Tanjungpinang, Andri Rizal, dan dihadiri juga oleh Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI.
Kenapa sih, penerapan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer ini penting banget? Menurut Rustam, urgensi penerapan ini adalah buat memperkuat cakupan kesehatan semesta, menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular, serta mengurangi beban finansial akibat penyakit kronis. Semua itu bisa dicapai melalui pendekatan promotif dan preventif, penguatan jejaring layanan di tingkat kecamatan, kelurahan, dan RW/RT, serta inovasi dalam memanfaatkan teknologi informasi.
Rustam juga nambahin, “Pemantauan wilayah setempat akan diperketat dan skrining kesehatan pada seluruh penduduk di setiap siklus kehidupan akan dilakukan secara masif.” Jadi, jelas banget kalau Dinkes Tanjungpinang benar-benar serius dalam urusan kesehatan warga kotanya.
Dengan segala persiapan dan pelatihan ini, harapannya sih, layanan kesehatan di Tanjungpinang bakal makin kece dan efektif. Para nakes yang ikut orientasi ini juga pasti makin siap buat menghadapi tantangan di lapangan.