KUTIPAN – Angka stunting di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep kembali lagi terjadi pada bayi, tentunya ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pemerintah setempat. Ada berbagai faktor yang berkontribusi pada kenaikan tersebut, meliputi keterbatasan akses terhadap nutrisi yang adekuat, pengetahuan yang kurang mengenai asupan gizi balance, serta masalah-masalah lainnya yang masih menjadi tantangan bersama untuk penekanan angka stunting.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah stunting ini, Kepala Desa Tanjung Harapan mengambil langkah strategis dengan berkolaborasi bersama kader Posyandu. Kolaborasi ini difokuskan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga tentang pentingnya nutrisi, khususnya bagi ibu hamil dan anak-anak di bawah lima tahun. Langkah konkret yang telah ditempuh melalui pemberian makanan tambahan, hingga kunjungan ke rumah-rumah.
Kepala Desa Tanjung Harapan, Irwansyah mengatakan, sebenar pada bulan-bulan yang lalu untuk penekanan angka stunting memang sudah tidak ada tetapi ini kembali timbul lagi ada stunting. Dari 4 Pos Yandu yang di Desa Tanjung Harapan 3 antaranya ada bayi stunting.
“Dari 3 Pos Yandu tersebut, terdapat 10 bayi stunting yang usianya dibawah 4 tahun, sebelumnya kita di Desa Tanjung Harapan sudah tidak ada lagi terkait bayi stunting ini,” kata Irwansyah saat ditemui di Pos Yandu Dahlia di kegiatan intervensi stunting, Rabu (5/6/2024).
Sejauh ini, jelas Irwansyah, penanganan yang dilakukan selain berkolaborasi dengan kader Pos Yandu, juga mensosialisasikan dan memberikan makanan tambahan, menggunakan dana desa di setiap Pos Yandu untuk penekanan angka stunting.
Selain itu, lanjut Irwansyah, diupayakan untuk kader Pos Yandu langsung door to door bagi balita-balita yang mungkin pada hari penimbangan orang tua nya tidak sempat membawa bayi mereka ke Pos Yandu. Sehingga kader-kader Pos Yandu tersebut diarahkan untuk jemput bola.
“Kita berharap para kader Pos Yandu tetap eksis dan semangat untuk melakukan pelayanan di tiap-tiap Pos Yandu, yang artinya kami dari desa tetap berupaya penuh untuk menggunakan dana desa dengan memberikan makanan tambahan yang tidak siap saji tapi disiapkan oleh ibu-ibu kader,” ungkap Irwansyah.
“Adapun makanan tambahan itu, seperti pengolahan ikan yang di buat bakso atau dibuat seperti sosis dan lain sebagainya dan makanan-makanan yang dapat meningkatkan protein bagi balita,” tambah Irwansyah.(Dito)