KUTIPAN – Bupati Lingga, Muhammad Nizar, menegaskan komitmennya untuk memajukan kebudayaan di Kabupaten Lingga. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah rapat kerja bersama para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada Senin, 25 Maret 2024.
Dalam upaya memperkaya dan memelihara warisan budaya lokal, M. Nizar telah mengimplementasikan serangkaian langkah strategis. Kebijakan yang dibuat bertujuan untuk mendukung sektor kebudayaan, membangun kemitraan dengan stakeholder terkait, dan meningkatkan promosi serta pemasaran kebudayaan Lingga.
Program-program yang dirancang tidak hanya terfokus pada pengembangan dan pelatihan di bidang seni, tapi juga pada penyelenggaraan acara kebudayaan dan pelestarian warisan budaya turun temurun.
“Kita mengutamakan pelestarian warisan budaya sebagai landasan utama dalam strategi kebudayaan kita,” ujar M. Nizar.
Bupati Lingga juga menyoroti pentingnya pengembangan seni dan kreativitas sebagai elemen penting dari kebudayaan. Untuk itu, pihaknya telah meluncurkan berbagai program seni dan workshop kreatif yang memberi ruang bagi seniman lokal untuk mengekspresikan identitas budaya mereka.
Program ini juga bertujuan untuk memberdayakan generasi muda dalam mengembangkan bakat dan minat di bidang seni.
Melalui inisiatif ini, M. Nizar berharap dapat menjaga dan meningkatkan kesadaran serta penghargaan terhadap nilai-nilai budaya yang telah lama ada di Lingga.
“Kami ingin setiap generasi paham dan menghargai kekayaan budaya serta sejarah dari Negeri Bunda Tanah Melayu, yang merupakan julukan Kabupaten Lingga,” imbuhnya.
Langkah-langkah strategis yang diambil oleh Bupati Lingga ini diharapkan tidak hanya memperkuat identitas kebudayaan daerah tetapi juga menjadikan Kabupaten Lingga sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan, baik lokal maupun internasional, yang tertarik dengan kekayaan budaya dan historis.
Pembangunan, Pelestarian Budaya, dan Pengembangan Pariwisata
Selama tiga tahun kepemimpinan Muhammad Nizar sebagai Bupati Lingga, terdapat beberapa pembangunan prioritas yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan melestarikan warisan budaya.
Salah satu proyek yang menonjol adalah pengembangan kawasan Kota Pusaka di wilayah kompleks Istana Damnah, Daik Lingga.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), telah memulai proses rehabilitasi Balairung Istana Damnah yang terletak di Kelurahan Daik, Kecamatan Lingga itu pada tahun 2023 lalu.
Rehabilitasi ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan pusaka yang telah menjadi ikon situs sejarah, agar tampak lebih baik, aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis.
Dana untuk rehabilitasi ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023 sebesar Rp 814 juta, dengan CV. Anak Tamiang sebagai perusahaan yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Balairung Istana Damnah yang dulunya kondisinya cukup memperihatinkan tersebut, dimana banyak terdapat bocor di bagian atap, lantai yang kotor akibat bocornya atap dan bahkan sering ditemukan kotoran kelelawar akibat kurang terawat, kini sudah kembali berseri.
Bangunan tersebut telah disulap menjadi lebih bercahaya dengan dominan warna kuning. Atapnya pun sudah tidak bocor lagi, membuat Balairung tersebut kembali dapat dimanfaatkan dalam beragam kegiatan. Terbaru, bangunan itu menjadi lokasi pelaksanaan tradisi Haul Jamak.
Di tahun ini juga, Pemkab Lingga kembali melakukan rehabilitasi terhadap bangunan Istana Damnah. Anggaran yang disiapkan pun tak tanggung-tanggung hampir Rp1 miliar.