KUTIPAN – Pengembangan program Rempang Eco-City terus menunjukkan kemajuan yang signifikan, menciptakan momentum positif bagi perubahan yang berkelanjutan. Pada Jumat, 22 Maret 2024, BP Batam melalui Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, mengumumkan perkembangan terbaru yang menarik perhatian.
Sebanyak 393 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak langsung oleh proyek pengembangan telah memberikan persetujuan untuk beralih ke hunian sementara. Selain itu, minat warga terhadap rencana investasi di Rempang juga terus meningkat. Total 598 KK telah melakukan konsultasi dengan Tim Satgas Rempang untuk memahami hak-hak mereka dalam proses pembangunan.
“Tumbuhnya kesadaran ini adalah hasil dari upaya tim yang berfokus pada pendekatan persuasif dalam setiap tahapan sosialisasi,” ungkap Tuty, panggilan akrab Ariastuty Sirait.
Berlandaskan instruksi dari Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, BP Batam terus berkomitmen untuk melakukan pendekatan yang manusiawi dalam pendataan dan penanganan dampak sosial terhadap warga yang terkena dampak pembangunan.
Baca Juga : September 2024, Warga Rempang Ditargetkan Sudah Tempati Hunian Baru
Tuty menegaskan bahwa target BP Batam adalah pembangunan 100 rumah baru di Tanjung Banon harus selesai pada bulan September 2024. Saat ini, pembangunan 4 rumah contoh hampir rampung dengan tahapan finishing yang mencakup pemasangan keramik, pintu, jendela, dan pengecoran tapak tower tandon.
“Kami menegaskan komitmen kami untuk memastikan semua proses berjalan sesuai rencana,” tambahnya.
Menurut laporan yang disampaikan oleh Tuty, jumlah warga yang terdampak proyek tahap awal di lahan seluas 2.370 hektar adalah 821 KK. Namun, jumlah ini telah berkurang setelah dilakukan verifikasi dan validasi berkala oleh tim verifikator.
“Dengan anggaran yang telah tersedia, kami berkomitmen untuk memindahkan 94 KK yang telah menempati hunian sementara ke rumah baru, dengan tenggat waktu paling lambat September 2024,” tandasnya.
Dengan komitmen yang kuat dan pendekatan yang berbasis pada kepedulian terhadap warga, pengembangan Rempang Eco-City tidak hanya menjadi sebuah proyek pembangunan, tetapi juga sebuah perjalanan menuju transformasi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.(Yuyun)
Baca Juga : Pembangunan Rumah Contoh untuk Warga Terdampak Rempang Eco-City Capai 70 Persen