Perkembangan transformasi digital di berbagai sektor industri memberikan dampak signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tuntutan akselerasi digital kian mengemuka didorong perubahan ekspektasi publik terhadap layanan yang cepat, efisien, dan aman serta dapat dilakukan dari mana saja.
Kondisi demikian mengharuskan berbagai institusi untuk menempatkan transformasi digital sebagai prioritas dan salah satu strategi dalam upaya peningkatan daya saing.
Startup Edtech terkemuka di Indonesia, BINAR, menyadari bahwa transformasi digital membutuhkan dukungan pengembangan talenta yang memadai agar bisa terlaksana secara optimal. Oleh karena itu, Binar menggelar forum “Digitrans Corner” yang dihadiri oleh IT/programmer, human capital, procurement, digital transformation office, dan berbagai fungsi lain yang memiliki concern terhadap upaya transformasi digital di Indonesia.
Acara diselenggarakan pada Senin (25/9/2023) di Prudential Centre Kota Kasablanka yang dihadiri oleh ratusan partisipan dan mendapatkan antusiasme yang positif. Pada acara Digitrans Corner ini, BINAR mencoba menghadirkan sebuah ekosistem kolaborasi melibatkan praktisi multi sektoral, akademisi dan pemerintah untuk terlibat dalam sebuah sinergi untuk melakukan transformasi digital.
Harapannya best practice yang dimiliki oleh masing-masing industri bisa dibagikan sekaligus bersama-sama mencari opsi terbaik dalam implementasi transformasi digital.
Baca Juga : Kominfo RI Akan Adakan Webinar di SMA se-Kepri
Nur Imroatus Sholihat, Senior Auditor di Kementerian Keuangan Republik Indonesia menuturkan pentingnya transformasi digital juga kerap dilakukan oleh pemerintah untuk menciptakan layanan yang terintegrasi dan mampu menjangkau semua masyarakat, untuk mewujudkan tujuan bernegara, transformasi digital adalah salah satu hal yang sedang dilakukan oleh pemerintah.
“Melalui SPBE juga kita ingin mewujudkan layanan yang lebih terintegral, lebih menyeluruh, dan juga nantinya bisa menjangkau seluruh masyarakat. Meskipun ini menggunakan teknologi, semoga harapannya semua masyarakat, baik di daerah mana pun, kapan pun bisa mengakses layanan pemerintah,” kata Nur.
Dan salah satu gap yang mungkin dimiliki oleh pemerintah Indonesia juga terkait dengan pengembangan dari transformasi digital adalah bagaimana kita meningkatkan kemampuan SDM-nya.
“Dan saya senang banget hari ini Binar mengadakan acara ini, dimana kita juga bisa atau membantu bagaimana SDM kita berkembang. Karena dengan mengikuti kegiatan semacam ini, kita bisa belajar dan menambah insight kita terkait dengan transformasi digital,” kata Nur.
Kemudian, Harpedi Puseto, Head of Digital and Ecosystem Partnership Prudential Syariah, menuturkan bahwa perkembangan transformasi digital perlu dilakukan sesuai dengan nilai dan tujuan masing-masing perusahaaan. Hal ini mendorong pihaknya untuk terus melakukan transformasi digital agar selalu up to date dengan kebutuhan market saat ini.
“Di Prudential Syariah, salah satu tujuan kami adalah memberikan akses perlindungan berbasis Syariah kepada lebih banyak lagi keluarga di Indonesia dalam mencapai kehidupan yang lebih sehat dan sejahtera. Maka, transformasi digital yang kami lakukan akan selalu kami pastikan selaras dengan tujuan tersebut dan tentunya memberikan added value bagi para peserta kami,” kata Harpendi.
Sementara itu, Alamanda Shantika, CEO BINAR menjelaskan bahwa tantangan akan kebutuhan talenta digital telah terjadi sejak lama dan untuk bisa mengatasinya perlu komitmen dan sinergi lintas sektoral.
“BINAR mendapati bahwa gap antara demand dan supply talenta digital di tanah air masih cukup besar. Untuk bisa mencukupi kebutuhan tersebut kami bersiap untuk menjadi mitra bagi private sector untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja mereka, serta menggandeng pemerintah untuk bersama-sama menghadirkan generasi baru talenta digital tanah air yang berkualitas. Kami selalu terbuka dengan berbagai bentuk sinergi dan kolaborasi,” kata Alamanda.
Melalui Digitrans Corner BINAR berharap bisa membentuk platform yang ideal bagi segenap pihak yang memiliki ketertarikan terhadap transformasi digital di Indonesia untuk berjejaring dan bertukar pikiran serta saling menghadirkan solusi. Sebagai upaya untuk menghadirkan keberagaman dalam bahasan Digitrans Corner, BINAR memilih sederet narasumber dengan latar belakang yang berbeda.
Para narasumber yang hadir, antara lain Alamanda Shantika (CEO BINAR), Harpedi Puseto (Head of Digital and Ecosystem Partnership Prudential Syariah), Nur Imroatus Sholihat (Senior Auditor di Kementerian Keuangan Republik Indonesia), Elsa (Product Marketing Sr. Manager Kapanlagi Youniverse), Alvin Pratama (Product Owner Danone) dan Ditya Nandiwardhana (Agritech Product Lead Telkomsel).
Baca Juga : BINAR Raih Best-Paper di Konferensi Internasional