Dinas Kesehatan Kepulauan Riau, Dinas PMD, BKKBN dan TP PKK Kepulauan Riau yang merupakan dewan juri perlombaan PHBS Kepri datangi Desa Tanjung Harapan tepatnya di Dusun II Sergang untuk melakukan penilaian lapangan terkait lomba penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Kepri pada Sabtu (18/03/2023).
Andi Kurniawan, S.KM, MPH selaku Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kepri yang merupakan salah satu dari dewan juri penilaian lomba PHBS Kepri mengatakan, tujuan dari perlombaan PHBS Kepri untuk meningkatkan kembali kader dasawisma dalam mengimplementasikan Prilaku Hidup Sehat dan Bersih.
“Salah satu dari tujuan penilaian ini membangkitkan kembali pada Kader Dasawisma untuk mengimplementasikan ber-PHBS dilingkungan keluarga dan masyarakat,” kata Andi Kurniawan.
Diungkapkan Andi, terlibat dalam penilaian dalam lomba PHBS kabupaten/kota se-Kepulauan Riau ini yakni dari Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Dinas PMD, BKKBN dan TP PKK Kepulauan Riau, sebelumnya tim penilaian telah melakukan penilaian di Kabupaten Bintan, Batam, Karimun, Anambas, Natuna dan terakhir di Kabupaten Lingga.
“Hari ini kami melaksanakan penilian di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep, khususnya di Dusun II Sergang, ada tiga metode yang kami terapkan untuk penilaian. Kita sudah melaksanakan penilaian di 7 kabupaten/kota, jadi untuk setiap kabupaten/kota hanya mengutuskan satu peserta jadi hanya 7 kelompok dasawisma,” ungkap Andi.
Andi mengungkapkan ada 3 metode penilaian yang diterapkan meliputi, pertama uji petik lapangan atau kunjungan lapangan dengan mendatangi rumah warga untuk melihat penerapan PHBS. Kedua, penilaian materi yang disampaikan oleh peserta dari kelompok yang mengikuti lomba BPHS dan yang ketiga wawancara pada kader, perangkat pemerintah setempat dan elemen masyarakat.
“Kita juga menguji pengetahun para kader terkait PHBS, observasi lapangan penerapan PHBS dan pengetahun masyarakat terkait PHBS,” kata Andi.
Baca Juga : Dinkes Kepri Monitoring dan Evaluasi Program P2P di Lingga
Pemenang lomba PHBS akan diumumkan, ungkap Andi paling lama 1 bulan setelah penilian observasi atau mendatangi langsung kabupaten/kota se-Kepri. Andi berharap para kader dan perangkat pemerintah desa untuk terus mensosialisasikan PHBS dilingkungan masyarakat bukan hanya sekedar saat dilakukan penilaian atau perlombaan.
“Kami akan mengumpulkan seluruh dokumen lapangan dan dokumen yang dikirim oleh peserta, yang selanjutnya akan kita bahas ditingkat tim provinsi, diperkirakan 1 bulan setelah penilian observasi langsung ke lapangan ini,” kata Andi.
Dari pantauan dilapangan, tim penilaian PHBS Kepri melihat langsung tempat cuci tangan umum, tempat merokok, Pamsimas yang berada di Dusun II Sergang dan mendatangi langsung sejumlah rumah warga di Dusun II Sergang terkait penerapan PHBS.
Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkatan rumah tangga. Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga :
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.
Pemberian ASI eksklusif
Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat rumah tangga.
Menimbang bayi dan balita secara berkala
Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan bebas dari kuman.
Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.
Menggunakan jamban sehat
Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.
Memberantas jentik nyamuk
Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.
Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.
Tidak merokok di dalam rumah
Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.(Pan)
Baca Juga : Dasawisma Melon Desa Tanjung Harapan Juara I ber-PHBS Tingkat Kabupaten Lingga